BBM tidak naik dan tetap pada harga jual di pom bensin Rp.4.500,- per liter, tetapi subsidi BBM yang semula hanya Rp.180 trilyun dinaikan menjadi Rp,234 trilyun, jika harga bbm dunia terus melambung pada 6 bulan kedepan, maka pemerintah diberi kewenangan utk menaikan bbm. Masyarakat mulai bertanya siapa sih yang diuntungkan dari subsidi BBM yang mencapai Rp.234 trilyun itu.
Yang harus diketahui bersama agar harga bbm tidak naik, karena disubsidi dari pajak rakyat tanpa kecuali. Kita tahu seluruh rakyat Indonesia pasti dikenaikan beban pajak baik yang melekat lewat pembelian harga- harga barang kebutuhan pokok maupun kebutuhan non pokok. Seorang petani yang hanya makan dari hasil pertanianpun tidak lepas dari pengenaan pajak, karena sering beli pupuk dan sarana produksi pertanian. Setelah pajak dibayarkan ke kas negara, sebagian dari pendapatan negara tersebut digunakan untuk mensubsidi harga bbm yang gagal dinaikan ini. Kesimpulannya seluruh rakyat Indonesia ikut mensubsidi harga bbm.
Siapa yang sering membeli BBM bersubsidi?
Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri saat ini sekitar 1.200.000 jiwa, lebih dari 60 % mereka hidup sebagai petani, dan menempati kawasan pedesaa, sebagian kecil dianatar mereka pedagang sayur keliling, dan tukang ojek, anak-anak mereka sekolah di yang berada diibuko kecamatan atau di tengah-tengah pemukiman mereka. Hampir pasti kebutuhan terhadap BBM sangat sedikit, karena jarang pergi keluar kota kecuali dengan alasan yang sangat penting.
Sedangkan sekitar 40 % rakyat Wonogiri hidup sebagai buruh tani, pns, dan buruh perusahaan (tetapi di wonogiri belum ada perusahaan ) yang 40 % ini dimasukan golongan menengah ke atas dan hidup diperkotaan, meski demikian yang golongan ini tergolong kecil yang memanfaatkan bbm karena keterbatasan pemasukan maka juga jarang pergi keluar kota dan juga jarang membeli bbm, mungkin kira-kira yang sering membeli bbm adalah golongan berpengahsilan dan jika dihitung jumlah penduduk hanya sekitar 20 %. Kelompok yang 20 % atau sekitar 240.000 rakyat inilah yang kemungkinan sering beli BBM di pom-pom bensin. Jadi siapa yang menikmati subsidi bbm tersebut? petani atau pejabat? atau orang kaya? lalu apakah layak jika petani Wonogiri yang sdh jelas memberikan subsidi lewat pembayaran pajak pantas berterima kasih terhadap parpol yang jelas menolak kenaikan bbm tanpa memberikan solusi?
No comments:
Post a Comment