PPP

PPP
Ka'bah, kiblat dimana kita sholat, lambang persatuan umat Islam, di sinilah kita beraqidah yang sama, membangun bangsa dan negara yang sama dengan menampatkan Islam sebagai sumber motivasi dan insfirasi setiap gerakan dan keputusan yang kita ambil
DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN WONOGIRI MENGAJAK SELURUH LAPISAN MASYARAKAT MENGUKUHKAN DIRI

Sunday 6 January 2013

PPP menuntut komitmen Bupati Danar



 Berita ini di copy dari solorayaonline, 7 Januari 2012
Wonogiri (Soloraya Online) – DPC PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Wonogiri menuntut komitmen Bupati Danar Rahmanto saat kontrak politik sebelum terpilih menjadi Bupati.Terkait  pengalokasian APBD guna  pembangunan perdesaan.Serta menyikapi terkait bobroknya mental dan moral kaum remaja khususnya pelajar Wonogiri yang dewasa ini mulai memprihatinkan juga sudah terteken dalam kontrak politik.
Ketua DPC PPP Wonogiri Anding Sukiman mengatakan  Danar Rahmanto telah menandatangani kontrak politik pada 2010 yang lalu.  PPP menjadi salah satu parpol pengusung pemenangan Bupati Danar.Tertuang  dalam pasal 9 huruf N menjelaskan, jika terpilih menjadi bupati, akan memperkuat peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan, khususnya infrastruktur di pedesaan.
“Hingga detik  ini belum ada kenyataan  komitmen itu. Desa masih dijadikan semacam clien dalam struktur politik dan pemerintahan.Dapat dilihat saat ini DAD, per desa hanya mendapat Rp 60 juta sampai 90 juta  pertahunnya. Sangat tidak memenuhi kebutuhan di desa,” jelas  Anding Sukiman, Jumat (04/01/2012).
Menurut Anding, desa diberi kewenangan mengatur keuangan sendiri. Bukan lagi sebatas clien politik,besaran alokasi APBD  setiap desa diberi anggaran Rp 200 juta per tahun. ” Menurut saya, ini sangat mampu diwujudkan di Wonogiri melalui APBD,”terangnya.
Sementara menyikapi maraknya tindakan asusila dikalangan pelajar saat ini sangatlah penting, hal tersebut sesuai dengan azas dasar PPP yang berbasis Islam,dimana tertuang dalam kontrak politik yang sudah menjadi komitmen bersama guna penyelamatan generasi muda di Wonogiri,dinilai oleh Anding Bupati belum serius dalam menangani hal tersebut.
Dikatakan  Anding, dalam waktu dekat dirinya akan menjumpai  Bupati Danar untuk menuntut membahas tentang  komitmen bersama yang telah diteken dalam kontrak politik.(Tarmuji)

Thursday 3 January 2013

PERLU KEMANDIRIAN UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI PEDESAAAN


   ( Siaran Pers harlah PPP ke-40: PP Tuntut  Alokasi Dana APBD  Rp.200. juta/tahun Untk  Pembangunan desa)

                Kontrak politik antara DPC.PPP  dengan Bupati Wonogiri H. Danar  Rahmanto pada tanggal 23 April 2010 atau jauh sebelum terpilih menjadi Bupati , sebagaimana dimuat di dalam pasal 9 huruf n  menyebutkan bahwa, jika terpiliih menjadi Bupati Wonogiri pereode 2010-2015 akan “memperkuat peran serta  masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan, khususnya infratruktur yang ada di pedesaan” .                 Latar belakang pemikiran  naskah Kontrak politik antara DPC.PPP dengan Calon bupati saat itu karena di dasari suatu kondisi bahwa  rakyat desa/pemerintah desa selama ini selalu ditempatkan pada posisi “client” dalam struktur politik dan pemerintahan. 
                Pemosisian pemerintahan desa sebagai “client” tersebut dapat kita lihat bahwa selama ini Pemerintah  Desa tidak mampu menyusun APBDES  karena sumber pandapatan yang tidak ada. Pemerintah Desa tidak punya kewenangan untuk memungut  dan mengelola pajak dan retribusi, karena pajak dan retribusi menjadi haknya pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pemerintah Pusat. Sedangkan Pemerintah desa hanya dimintai  “tolong” untuk memungut pajak tersebut.   Dari tugas memungut pajak dan retribusi tersebut, Pemerintah desa  “ hanya” mendapatkan bagian dana alokasi desa (DAD) kisaran  Rp.60 juta – Rp. 90. Juta) jelas dana tersebut sangat tidak berarti  dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa, mungkin digunakan untuk operasional pemerintahan saja tidak cukup. Di sisi lain Pemerintah Desa setiap tahun berkewajiban menyusun “APBDES “ (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) sebagai perwujudan pemerintahan otonom. Pertanyaannya, bagaimana mungkin sebuah pemerintahan “otonom” tanpa ada dukungan dana yang memadai?    Sesungguhnya hak otonomi pemerintah desa selama ini adalah hanya “hak” untuk mengadakan pemilihan kepela desa.
                Posisi  pemerintahan desa dalam struktur pemerintahan RI menjadi serba sulit, disatu –sisi dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat , sedangkan disisi lain tidak ada sumber dana yang memadai. Karena itu, jalan keluar yang perlu dilakukan oleh Kepala desa selaku kepala pemerintahan harus “Rajin komunikasasi” bahkan kalau perlu kontrak politik  dengan tokoh-tokoh anggota DPRD/ Ketua Partai  politik agar  desanya mendapat kue dana pembangunan.  Langkah ini perlu diambil agar desanya tidak ketinggalan dalam pelayanan kepada masyarakat. Yang menjadi masalah tidak semua kepala desa punya kemampuan meloby sehingga desa mendapat bagian “kue dana pembangunan “ tersebut. Pada kondisi demikian pemerintah desa pada posisi sebagai “client” bagi pejabat politik. Sedangkan pejabat politik yang awal keberangkatannya adalah wakil rakyat yang berposisi dibawah malah berubah menjadi “patron’ yang berhak menentukan  nasib  apakah desa mendapatkan jatah atau tidak.
Menyadari kondisi seperti tergambar di atas, maka DPC.PPP Kabupaten Wonogiri dalam mengusung Pasangan Bupati H. Danar Rahmanto – Yulihandoko pada tanggal 23 April 2010, sudah memberikan garis apabila terpilih nanti maka peran serta masyarakat harus diperkuat, tetapi dalam kenyataannya, 2 (Dua) tahun kepemimpinan posisi desa masih belum berubah. Padahal peran serta masyarakat dalam pembangunan infrasktur pedesaan yang kami maksudkan adalah keterlibatan rakyat desa dalam merencanakan, melaksanakan dalam pelaksanakan program, sebagaimana tergambar pada program P2kp atau PNPM Pedesaan. Karena itu, memperteguh visi perjuangan PPP pada Peringatan Hari lahir ke-40 tanggal 5 januari 2013, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri menutut kepada bupati Wonogiri/ Pemerintah kabupaten Wonogiri untuk mengalokasikan anggaran pembangunan  desa sebesar Rp.200 juta/ pertahun. Dengan dana tersebut diharapkan masyarakat bersama pemerintah desa bisa mengembangkan potensi pedesaan untuk kesejahteraan rakyat.
Menyelamatkan Generasi Muda
Selama tahun 2012 kemarin, kita dikejutkan munculnya berbagai berita yang mengindikasikan rusaknya generasi muda Wonogiri akibat pergaulan bebas yang tidak terkendali, dan puncaknya banyak pelajar hamil pra nikah bahkan diindikasikan ada bisnis prostitusi  dikalangan pelajar bahkan di kelola oknum pelajar.  Sebagai partai Politik yang menampatkan agama (Islam) sebagai sumber moral PPP Wonogiri tentu terhenyak kaget, meski prediksi itu sudah kami perkirakan sejak bertahun-tahun sebelumnya. Karena itu komitmen PPP dengan Bupati H. Danar rahmanto melalui kontrak politik  pada pasal 9 huruf (f) : Membuat Kebijakan yang menjamin terlaksananya ajaran agama secara baik dan benar, serta menghilangkan segala kegiatan pemerintahan yang merusak keyakinan beragama dan moral masyarakat”.  Sehubungan kebijakan tersebut masih belum terwujud maka melalui seminar takmir masjid pada tanggal 27 Nopember 2011 dan dilanjutkan  seminar berthema “perlu tidaknya Perda Kewajiban pandai baca tulis Al-Qur’an bagi Anak Sekolah (KPBTABAS) DPC.PPP Wonogiri  mengusulkan agar hasil seminar tersebut dapat dijadikan acuan bagi Bupati alam melaksanakan komitmen bersama.  Meskipun surat sudah kami layangkan namun kenyataannya aspirasi  PPP sebagai partai pengusung belum mendapat perhatian seksama dari Bupati, mungkin karena Bupati merasa lemah karena posisi PPP di DPRD hanya kecil. Karena itu, PPP berupaya menggandeng para tokoh lintas agama  Krsiten, Hindu. Budha, katolik dan  Islam untuk mengadakan hearing  (dengar pendapat) dengan DPRD agar upaya penyelamatan generasi muda dari kehancuran dapat dilakukan.  Upaya PPP Wonogiri untuk mengajak  umat lintas agama tersebut berhasil dengan ditandai kesepakatan munculnya raperda tentang “ Kewajiban Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran kitab suci” . Meskipun raperda ini mendapat dukungan dari semua penganut / pemeluk agama,  kenyataannya, DPRD  belum mau menerima, karena itu kami berharap Bupati Wonogiri H. Danar rahmanto untuk mengakomodasi harapan semua umat beragama di Wonogiri tersebut.
Wayang harus menjadi Branding Daerah
Dalam kontrak politik pasal 9 huruf (j)  juga disepakati bahwa  budaya lokal yang tidak merusak keyakinan beragama harus ditumbuh-kembangkan sebagai identitas (branding) daerah  sehingga mampu menjadi ciri kekhususan daerah serta mampu meningkatkan tarap perekonomian masyarakat.  Karena kenyataan salama ini ada kesan seni budaya daerah tertinggal maka, DPc.PPP Kabupaten Wonogiri perlu mengingatkan komitmen perjuangan Bupati Wonogiri H. Danar rahmanto  agar dilaksanakan.  DPC.PPP Wonogiri menginginkan agar Wayang Kulit yang sudah membudaya di kembangkan  sebagai branding daerah Wonogiri, sehingga  Kabupaten ini dikenal wisatawan karena wayang kulitnya disamping topografi alam yang indah.
Demikian siaran pers menandai harlah PPP ke- 40 di wonogiri,, sebagai partai pengusung PPP Kab. Wonogiri akan tetap kritis terhadap kebijakan pemkab, bukan dalam rangka menjatuhkan tetapi dalam rangka memperkuat posisi pemerintah agar mampu mensejahterakan rakyat yang telah memberikan amanat.  PPP juga mohon doa dan dukungan agar mampu menjadi jembatan rakyat dan berharap pada Pemilu 2014 nanti memperoleh kepercayaan yang besar dari rakyat Wonogiri.

Wonogiri, 4 januari 2013,
DPC.PPP kabupaten Wonogiri
Ketua                           Sekretaris


Anding Sukiman, Sd        Murwan  Suhudi SH

Membuka Musywil PPP

Membuka Musywil PPP
Ketua Umum PPP Surya darama ali saat membuka musywil PPP Jawa tengah

Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

Kompak bersama Tim Pememangan Bupati

Kompak bersama Tim Pememangan Bupati
Tampak pada gambar Ketua PPP Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd pakai antribut PPP, bersama Yulinadoko Wakil Bupati , Danar Rahmanto (bupati Wonogiri) dan Imawati Usawatun Chasanah, SH.M.Kn (Bendahara PPP) saat menandatangani kontrak politik dengan cabub dan cawabub

ini buktinya

ini buktinya
Ketua PPP Wonogiri yg juga sekretaris Tim Medalimas, menunjukan banrang bukti berupa baju batik yang disita oleh Tim Medali Mas saat Pemilu kada, tapi itu masa lalu yang penting sekarang maju bersama membangun wonogiri dan melupakan masa lalu, hehehehe

Ketua Umum PPP

Ketua Umum PPP
Ketua Umum PPP Surya Darma Ali saat muktamar PPP di bandung

statstik pengunjung

SRIKANDI PPP

SRIKANDI PPP
PPP sebagai partai politik senantiasa memberi peluang kepada seluruh potensi bangsa termasuk para sikandi partai, tampak Marisa Haq dan Emila Countesa, dari kalangan arti yang masuk PPP

Pemilu 2009

Pemilu 2009
Massa PPP saat mengikuti kampanye pada Pemilu Legeslatif 2009, dan siuap memenangkan pada Pemilu legeslatif 2014

Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri

Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri
Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd bersama Istri Dra. Dewi Purnamawati, siap memenangkan PPP Kabupaten Wonogiri Pada Pemilu 2014, berusaha membangun jaringan 3000 takmir masjid yang menyebar di seluruh kabupaten wonogiri

Followers