Berita ini di copy dari solorayaonline, 7 Januari 2012
Wonogiri (Soloraya
Online) – DPC PPP (Partai Persatuan Pembangunan)
Wonogiri menuntut komitmen Bupati Danar Rahmanto saat kontrak politik sebelum
terpilih menjadi Bupati.Terkait pengalokasian APBD guna pembangunan
perdesaan.Serta menyikapi terkait bobroknya mental dan moral kaum remaja
khususnya pelajar Wonogiri yang dewasa ini mulai memprihatinkan juga sudah
terteken dalam kontrak politik.
Ketua DPC PPP Wonogiri Anding Sukiman
mengatakan Danar Rahmanto telah menandatangani kontrak politik pada 2010
yang lalu. PPP menjadi salah satu parpol pengusung pemenangan Bupati
Danar.Tertuang dalam pasal 9 huruf N menjelaskan, jika terpilih menjadi
bupati, akan memperkuat peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program
pembangunan, khususnya infrastruktur di pedesaan.
“Hingga detik ini belum ada
kenyataan komitmen itu. Desa masih dijadikan semacam clien dalam struktur
politik dan pemerintahan.Dapat dilihat saat ini DAD, per desa hanya mendapat Rp
60 juta sampai 90 juta pertahunnya. Sangat tidak memenuhi kebutuhan di
desa,” jelas Anding Sukiman, Jumat (04/01/2012).
Menurut Anding, desa diberi kewenangan
mengatur keuangan sendiri. Bukan lagi sebatas clien politik,besaran alokasi
APBD setiap desa diberi anggaran Rp 200 juta per tahun. ” Menurut
saya, ini sangat mampu diwujudkan di Wonogiri melalui APBD,”terangnya.
Sementara menyikapi maraknya tindakan
asusila dikalangan pelajar saat ini sangatlah penting, hal tersebut sesuai
dengan azas dasar PPP yang berbasis Islam,dimana tertuang dalam kontrak politik
yang sudah menjadi komitmen bersama guna penyelamatan generasi muda di
Wonogiri,dinilai oleh Anding Bupati belum serius dalam menangani hal tersebut.
Dikatakan Anding, dalam waktu
dekat dirinya akan menjumpai Bupati Danar untuk menuntut membahas tentang
komitmen bersama yang telah diteken dalam kontrak politik.(Tarmuji)
No comments:
Post a Comment