PPP

PPP
Ka'bah, kiblat dimana kita sholat, lambang persatuan umat Islam, di sinilah kita beraqidah yang sama, membangun bangsa dan negara yang sama dengan menampatkan Islam sebagai sumber motivasi dan insfirasi setiap gerakan dan keputusan yang kita ambil
DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN WONOGIRI MENGAJAK SELURUH LAPISAN MASYARAKAT MENGUKUHKAN DIRI

Thursday 26 January 2012


MANTAN GURU,  3 KADES DAN 2 GURU NGAJI DIUSULKAN TAKMIR MASJID MENJADI CALEG
 
Laporan Anding Sukiman, S.Pd

     Menyongsong Harli Lahir PPP ke-39 pada tahun 2012 ini , DPC.PPP Kabupaten Wonogiri sesuai komitmen akan mencari kader-kader terbaik umat dari aktivis masjid, bahwa untuk mencapai target yang diinginkan sejak awal januari 2012 sampai laporan ini ditulis sudah digelar pertemuan takmir masjid dan guru ngaji di Kecamatan  Girimarto pada tanggal 8 Januari, Kecamatan Wuryantoro tanggal 21 januari dan Kecamatan Jatiroto pada tanggal 22 januari,banyak harapan yang disampaikan para guru ngaji dan takmir masjid, harapan-harapan itu telah kami tulis pada artikel sebelumnya, dan karena itu tulisan singkat ini akan mengangkat beberapa hasil kesepakatan penting yang diharapkan menjadi panduan  para guru ngaji dan takmir masjid.
     Hasil silaturohmi di kecamatan Girimarto dilaksanakan di Desa Selorejo. Silaturohmi ini sesungguhnya menumpang pada kegiatan rutin para guru ngaji yang tergabung pada kelompok anshor dalam kemasan "batsul masyail" dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana keakraban , tampak terjalin ukhuwah antara para guru ngaji dengan DPC.PPP yang terungkap adanya kesamaan pandang dalam upaya membangun bangsa dengan corak yang Islami. Pada akhir pertemuan akhirnya muncul beberapa nama yang diharapkan mampu membawa aspirasi umat Islam kecamatan Girimarto. Setelah berbagai pertimbangan akhirnya nama kader umat yang diharapkan itu mengerucut pada satu nama yaitu bapak H. Agung dari desa Nungkulan yang kebetulan Kepala Desa setempat. Bapak H. Agung ini disamping punya intregritas ke islam yang tidak perlu diragukan, yang bersangkutan punya pengalaman memimpin  Desa dan mampu memajukan pembangunan di berbagai sektor, dia juga dipercayai sebagai Bendahara Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kecamaatan Girimarto
Mantan Guru Yang Penggerak TPQ maju sebagai Caleg
     Kecamatan Wuryantoro yang menggelar silaturohmi Takmir Masjid di rumah kader PPP dusun Losari Desa Pulutan Kulon, meski tidak terlalu banyak yang hadir namun, pertemuan tersebut dipandang cukup represantif, sebagai daerah basis ormas Muhammadiyah, pata tokoh masjid di kecamatan wuryantoro menyepakati Bapak Suwardi sebagai kandidat utama Calon Legeslatif yang akan dimajukan pada Pemilu 2014 nanti. bapak  Suwardi disamping aktif dalam pergerakan Muhammadiyah, beliau juga aktif di Ormas pendidikan (PGRI), sebagai mantan Guru saat ini juga aktif menggerakan Taman pendidikan al-Qur"an di masjid yang dia pimpin dan merintis Taman kanak-kanak untuk mempersiapkan generasi penerus yang berjjiwa Islam. para pengurus takmir dan guru ngaji yang hadir dikesempatan itu menyepakati untuk terus bergerak agar calon yang diusung terpilih dan dilantik menjadi anggota DPRD bersama Caleg dari PPP yang lain
 Dua Kades dan Guru Ngaji disepakati Menjadi Caleg
     Para Takmir Masjid se Kecamatan Jatiroto hari Minggu, 22 Januari 2012 siang yang lalu memenuhi rumah Bapak Joko Kiswanto, S.Ag , tokoh guru ngaji yang sarjana IAIN tersebut sebagai inisiator silaturohmi takmir masjid yang diharapkan oleh DPC.PPP kabupaten Wonogiri. Silaturohmi di dusun Jebukan Desa Pingkuk Kecamatan Girimarto yang berada di bawah tegakan gunung ini, ini terasa istimewa disamping dihadiri pengurus takmir masjid se kecamatan, juga dihadiri beberapa kepala desa. Silaturohmi berlangsung penuh ukhuwah dan berbagai harapan dan rasa sykur disampaikan. 
     " Pertemuan ini sangat bermanfaat untuk membangun kebersamaan dan melakukan evaluasi pelaksanaan dakwah yang dijalankan, kami berharap pertemuan semacam ini tidak hanya berlangsung pada hari ini tetapi perlu terus dilakukan secara rutin agar, para takmir masjid dan guru ngaji mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi kemajuan umat . " Kata Pak Paino Kades Ngelo yang juga melaporkan kegiatan pengajian rutin dan keberadaan TPQ di desanya.
     Usulan Pak Kades yang juga aktifis masjid tersebut mendapat sambutan setuju dari peserta yang hadir, dan selanjutnya disepakati bahwa pertemuan forum takmir masjid se kecamatan jatiroto yang baru kali ini di gelar akan dilanjnutkan secara rutin tiap munggu pahing.  Diharapkan DPC.PPP bisa hadir untuk memberikan informasi baru dalam kegiatan tersebut.
     Menjelang akhir pertemuan,  para takmir menyepakati 4 tokoh umat Islam yang hadir pada kempatan itu untuk menjadi Caleg dan diharapkan 2 di antara caleg tersebut bisa dilantik bersama caleg-caleg PPP yang lain. Ke empat caleg yang disepakati itu  terdiri dari 2 orang Guru ngaji atas nama Bapak Joko Kiswanto, S.Ag, Sdr. Fetty, S,Pdi dan 2 orang kepala Desa yang terdiri dari Bapak  Hartono Kepala desa Mopupuro  dan Bapak Maryoto Kepala Brenggolo, keduanya sudah menjabat 2 pereode sehingga sudah punya akar di masyarakat.
     DPC. PPP Kabupaten Wonogiri akan terus bergerak melakukan silaturohmi takmir masjid di seluruh kabupaten Wonogiri dalam rangka mengantar kader-kader terbaik umat Islam untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Wonogiri pereode 2014-2019 semoga berhasil...
MIMPI BESAR, BISAKAH TERWUJUD

Oleh Anding Sukiman, S.Pd









       Sebagai Ketua DPC.PPP  dan mantan Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri pereode 1992-1997, 1997-1999, dan 1999-2004, keinginan (Mimpi besar)saya saat ini hanya satu yaitu ingin agar PPP sebagai satu-satunya partai politik Islam di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini menjadi besar. a Kebesaran PPP yang saya inginkan adalah agar, kader-kader umat Islam yang tiap hari sudah bergelut di medan dakwah mengawal aqidah umat bisa duduk di DPRD, menyusun peraturan Daerah sekaligus menetapkannya menjadi Partauran Daerah (Perda) yang tidak bertentangan bahkan memberi ruang bagi peningkatan kualitas kehidupan beragama. Selanjutnya, para anggota DPRD tersebut mengawasi jalannya pelaksanaan peraturan daerah yang dilaksanakan jajaran eksekutif. Para anggota DPRD yang terkerut dari akar rumput umat Islam tersebut selanjutnya melakukan evaluasi apakah Perda yang disusunnya efektif atau tidak dalam rangka mensejahterakan rakyat. Hasil evaluasi akan diketahui, apakah yang salah Perdanya atau pelaksanannya, jika yangmenjadi akar masalah adalah Perda maka Perda tersebut harus direvisi (diubah) namun jika yang menjadi kekacauan pelaksanaan Perda tersebut adalah eksekutifnya maka, harus segera penyesuaian sesuai bidang kemampuan pejabat yang bersangkutan.
     Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut di atas, kami melakukan silaturohmi takmir masjid di seluruh Kabupaten. Kami yakin bahwa di antara 3000 unit masjid/ mushola pasti masih ada orang- orang terbaik yang mampu menjalan amanat sebagai pemimpin umat.Pola silaturohmi dengan takmir masjid yang kami laksanakan saat ini adalah mendorong inisiator diantara takmir masjid yang ada ditipa-tiap kecamatan. Dalam waktu dan tempat yang ditentukan oleh inisiator pertemuan tersebut, sesungguhnya kami hanya menyampaikan berbagai informasi yang terkait dengan kebutuhan umat saat ini, baik itu masalah pembinaan aqidah yang cenderung digerogoti oleh kebijaksanaan salah oleh penguasa, masalah pendidikan , pengembangan ekonomi, umat, masalah kesehatan, pariwisata pembangunan infrastruktur keumatan dan lain-lain. Informasi yang kami sampaikan tersebut disampaikan merupakan evaluasi perjalanan 5 tahun belakangan serta langkah-langkah  yang dianggap perlu oleh umat Islam bersdama tokoh-tokoh pembina aqidah umat yang berada di masjid/ mushola.
     Ketika harus mengevaluasi perjalanan kebijakan yang dbuat minimal kurun waktu lima tahun belakang dan dampaknya pada kondisi umat Islam masa kini, biasanya akan menimbulkan pro dan kontra antara setuju terhadap evaluasi dengan yang menaruh harapan-harapan baru. Maka dalam silaturohmi ini akan terhadi proses dialog yang cukup panjang antar sesama takmir masjid maupun dengan kami dari DPC.PPP.
Menyampaikan harapan-harapan   
Setelah berbagai argumentasi disampaikan oleh para pihak yang terlibat dialog akhirnya muncul harapan-harapan baru demi tercapainya kemajuan dakwah dan kesejahteraan umat (rakyat) pada masa yang akan datang, harapan-harapan itu antara lain :
  1. Kebijakan Pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tidak boleh bertentangan, dan merusak keyakinan hidup beragama,
  2. Pendidikan harus diarahkan untuk membangun sumberdaya insani yang cerdas, terampil, berkperibadian dan berakhlaq mulia
  3. Dalam rangka membangun sumber daya insani yang berakhlaq mulia,  beriman dan bertaqwa kepada Alloh, maka Pemerintah Kabupaten harus menganggarkan peningkatan kualitas hidup beragama  yang memadai pada tiap-tiap tahun anggaran
  4. Pembangunan di bidang ekonomi harus memberikan peluang usaha  seluas-luaskan bagi masyarakat, sehingga dicapai keseimbangan pertumbuhan ekonomi  yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. 
  5.  Perlunya transfarasi anggaran pendapatan dan belanja daerah sehingga dapat ketahui pencapaian target keberhasilan pembangunan
Memilih Pengemban Amanat
Harapan -harapan tersebut di atas hampir pasti muncul pada tiap-tiap silaturohmi takmir masjid yang digelar disejumlah kecamatan dan saat ini masih terus berlangsung. Menjelang akhir pertemuan, juga muncul pertanyaan -pertanyaan siapa yang akan mengawal aspirasi masyarakat sebagaimana tersebut di atas?  Apakah  para pihak yang saat ini masih menjabat masih layak dipercaya? ataukah setelah dipandang perlu belum memenuhi harapan umat diganti dengan kader-kader umat yang layak dipercaya? Kalau perlu adanya pergantian siapa yang layak menjadi pemegang amanat umat? Karena itu, forum silaturohmi takmir masjid diharapkan dapat memilih mnilih 3 orang muslim (guru ngaji/takmir masjid) dan seorang muslimat untuk menjadi wakil-wakil umat. Kader-kader terpilih inilah yang diharapkan mendorong perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan agar sesuai dengan harapan-harapan di atas. Semoga harapan ini bisa terwujud di tengah kebisingan politik yang penuh intrik, korupsi, kolusi dan nepotisme.

Friday 13 January 2012

BUPATI H. DANAR RAHMANTO, PELUANG DAN TANTANGAN UMAT ISLAM DALAM PERSAINGAN MENUJU PEMILU 2014

Renungan pemikiran Anding Sukiman, S.Pd / Ketua DPC.PPP Kabupaten Wonogiri


(Saudaraku, akhir-akhir ini TV, Koran, dan Radio memuat berita rusuh, tawur, korupsi, mafia hukum dll, hidup ini makin menderita, mengapa ? karena aktivis Islam ( Takmir masjid, Guru Ngaji, Ulama) tidak  mau mengurus politik. Jamaah dibiarkan memilih sendiri. Mereka memilih partai / kelompok yang tidak peduli  umat Islam, tiap Pemilu selalu muncul pemimpin yang tidak amanah. Jika takmir masjid menyepakati 3 orang Caleg, terdiri dari 2 putra dan 1 putri, pasti satu orang diantara mereka dilantik menjadi anggota DPRD. Tiap Kecamatan minimal ada 100 masjid, kalau tiap masjid mampu mengajak 100 orang  jamaah untuk memilih  caleg yang telah disepakati oleh Forum Takmir masjid Kecamatan, maka total suara yang diraih 3 orang Caleg tersebut sebanyak 10.000 suara atau sama dengan 1 kuota kursi diDPRD, jika di Kabupaten Wonogiri terdapat 25 Kecamatan, maka tahun 2014 nanti ada 25 anggota DPRD yang juga aktivis masjid yang juga aktivis Muslim. mari bersama PPP rumah besar umat Islam)

     Naskah di atas adalah teks SMS yang kami kirimkan ke seluruh takmir masjid dan Guru Ngaji di Wonogiri. Sebenarnya kami sangat ingin mendapatkan tanggapan dari sedikitnya 400 orang penerima SMS saya , tetapi ternyata tidak banyak yang memberikan tanggapan. Karena itu, kepada yang telah memberikan tanggapan baik yang bernada positif maupun yang negatif, saya membeikan penghargaan setinggi-tingginya. Apapun tanggapan dari rekan2 sangat berarti bagi kemajuan kami. tanggapan yang bernada miring, memberikan konstribusi tidak kecil terhadap upaya perbaikan, sehingga memacu saya untuk terus belajar membangun rancangan kunstruksi politik umat Islam di wonogiri. Kepada yang tidak  atau belum memberikan tanggapan,  saya yakin bukan berarti tidak setuju tetapi karena berbagai kesibukan sehingga tidak sempat memberikan tanggapan.  
     Umat Islam kabupaten Wonogiri saat ini sedang bangkit ( terjaga ) kesadaran politiknya. Sejak tahun 1987 saya aktif di pergerakan politik, baru dua kali  dikejutkan bangkitnya kesadaran politik Umat Islam di Kabupaten Wonogiri. Kebangkitan itu tanpa sadari tumbuh pada saat Pelaksanaan pemilukada tanggal 16 september 2010 yang lalu dan ditandai kemenangan pasangan Bupati H. Danar rahmanto dan Yuli handoko, SE sebagai wakilnya. Sebelumnya tidak ada yang mengira, pasangan Cabub - Cawabub yang diusung partai kecil -PPP, karena kekuatan koalisi bangunan PPP, PAN dan Gerindra teramat kecil atau hanya 15 % dari kekuatan politik di DPRD, sedangkan di pihak lawan adalah lawan-lawan yang sangat tangguh baik dari segi finansial (logislitik) maupun kekuatan riil politik. Sebagai kekuatan yang teramat kecil, koalisi Wonogiri bangkit (KWB) mimpi untuk menang di Pilkadapun tidak terlintas, tetapi betapa amat mengejutkan sesaat setelah pemungutan  suara di tutup dan diawali penghitungan suara, teranyata suara umat Islam Wonogiri tergambar amat jelas dengan munculnya kemenangan pasangan Cabub - Cawabub H. Danar rahmanto - Yulihandoko, saya yakin tanpa kesadaran politik umat Islam, mustahil  pasangan cabub usungan Koalisi Wonogiri bangkit ini menang. 
     Kemenangan pasangan Cabub H. Danar Rahmanto - Yulihandoko tahun 2010, juga mengejutkan kader - kader PPP kabupaten Wonogiri. Ada yang menganggap bahwa kemenangan  H. Danar rahmanto sebagai amanah yang harus ditanggung dengan penuh kesadaran, dan juga ada yang menganggap bahwa kemenangan tersebut sebagai berkat yang perlu diperebutkan, maka tak ayal kemenangan pasangan Bupati H. Danar Rahmanto sedikit mengguncang stabilitas politik PPP Kabupaten Wonogiri. saya sangat bersyukur bahwa arus besar di kalangan kader PPP kabupaten wonogiri bahwa kemenangan mas Danar ini dianggap sebagai amanah / tanggung jawab untuk bersama membangun Wonogiri.  Sebagai partai kecil, tentu tantangan yang dihadapi PPP dalam mengawal kepemimpinan mas Danar tidak kecil, ini sangat disadari oleh pengurus harian DPC.PPP kabupaten Wonogiri

Tantangan Pemerintahan di bawah Kendali Bupati H. Danar rahmanto    

     Meskipun Bupati H. Danar rahmanto menang berkat dukungan rakyat yang juga umat Islam, bukan berarti mudah menjalan missi Bupati yang telah di bangun bersama PPP, PAN dan Gerindra. Tantangan Pemerintahan di bawah kendali Bupati H. Danar Rahmanto tidak ringan karena realitas politik di DPRD teramat kuat di pihak lawan, sedangkan di pihak Bupati hanya ada 8 orang, sehingga kemenangan politik umat Islam Wonogiri yang ditandai dengan kemenangan H. Danar Rahmanto menjadi batu uji kekuatan politik umat Islam Wonogiri.  Karena jika dalam perjalanan pemerintahan H. Danar rahmanto banyak masalah yang timbul akan menjadi preseden buruk bagi perjalanan politik umat Islam ke depan. Saya tidak tahu apakah ini disadari oleh tokoh- tokoh umat Islam Wonogiri atau tidak, semoga tulisan ini bisa menggugah kesadaran politik umat Islam Wonogiri.
     Satu Tahun pemerintahan Bupati Danar Rahmanto, harus diakui belum banyak gebrakan yang diperlihatkan ke rakyat Wonogiri. Tetapi kalangan takmir masjid dan guru ngaji di Wonogiri harus merasakan bahwa sesungguhnya gebrakan pemerintahan baru di bawah H. Danar Rahmanto tersebut di mulai pada saat akan dilaksanakan larung agung sebagai wujud persembahan kepada Ratu lelembut Nyai Roro Kidul yang biasa dilaksanakan  tanggal 1 muharom.  Saat itu, tanggal 1 Muharom 1432 H, Bupati H. Danar Rahmanto menolak untuk memimpin rombongan pengantar persembahan dan sekaligus sebagai juru bicara rakyat Wonogiri untuk berkomunikasi dengan mithos penguasa laut selatan, hal yang sama juga ditegaskan ketika akan dilaksanakan upacara jamasan pusaka peninggalan Pangeran Samber Nyowo yang diikuti ruwatan massal untuk mengubah nasib. Prinsip yang kokoh tersebut diperlihatkan Bupati H. Danar Rahmanto dengan dukungan DPC.PPP Kabupaten Wonogiri. Tak ayal, sikap tegas Bupati ini mendapat tantangan keras dari para penganut aliran kepercayaan di Wonogiri. Provokasi kepada rakyat di Wonogiri selatan sangat kuat, dan nyaris menimbulkan kontak fisik, dan keresahan di masyarakat. Para penganut aliran kepercayaan dalam berbagai kesempatan termasuk wawancara dengan media masa bahwa akibat tidak dilaksanakan tradisi persembahan oleh Bupati maka rakyat Wonogiri dalam satu tahun kedepan akan menghadapi pagebluk mayang koro. Meskipun di bawah tekanan,  Bupati tetap pada prinsip bahwa tidak tepat kiranya jika seorang Bupati yang memimpin mayoritas umat Islam melakukan kegiatan pemerintahan berbaru syirik. Beliau kirim sms ke saya " Mas Anding Kita Sudah di Jalan yang benar, dan kita tidak akan kemana-mana" saat membaca sms tersebut saya merasa sangat bersyukur, karena cita-cita saya untuk mencegah kegiatan syirik di wonogiri akhirnya mulai menampakan hasil. Dengan ketabahan dan penyelesaian persuasif akhirnya masalah larung agung , jamasan pusaka terselesaikan dengan baik. Saya sebagai pimpinan PPP selain berkali-kali menjelaskan di media cetak juga diundang oleh stasiuan TV untuk menjawab segala pertanyaan dari Prof. D R . Andre Purwasito, saya jelaskan dengan gamblang yang akhirnya mampu mengakhiri segala polemik di masyarakat. Saya katakan saat itu, bahwa Pemerintah kabupaten Wonogiri tidak melarang kegiatan larung agung dan jamasan pusaka, tetapi Pemerintah Kabupaten Wonogiri di bawah Bupati H. Danar Rahmanto tidak lagi memfasilitasi kegiatan tersebut. Karena itu, jika ada pihak yang ingin melaksanakan kegiatan tersebut hukumnya " Lakum Dinukum walliyadin"
     Tantangan Bupati Danar Rahmanto dalam pembinaan kehidupan beragama tidaklah ringan, selain hal di atas di dalam penyusunan APBD khususnya untuk bidang agama ridak ringan, dengan berbagai dalih, para pihak lawan politik selalu menentang keberadaan anggaran untuk pembinaan kehidupan beragama. Melihat kenyataan tersebut, DPC.PPP sebagai penyokong utama pemerintahan Kabupaten Wonogiri lalu mengadakan silaturohmi dengan takmir masjid di berbagai kecamatan. Kegiatan itu dilaksanakan untuk memberi pemahaman yang utuh tentang visi pemerintahan yang akan dibangun di Wonogiri. Kegiatan tersebut dibarengi dengan dukungan tertulis bahwa perlu ada anggaran  untuk meningkatkan kualitas keimanan. selain berbicara dari desa ke desa, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri melalui juru bicara di DPRD ( Mas Haryoto dan Pak Dangi Darmanto) tak henti-hentinya menyampaikan pemikiran bahwa harus ada anggaran untuk sektor agama. Alhamdulillah perjuangan umat Islam wonogiri mulai berhasil, meskipun kami tidak maksimal, usulan kami untuk pembinaan sektor agama adalah sebesar Rp.2.500.000.000,- tetapi di setujui Rp.1.000.000.000,- sudah lumayan karena mengalami kenaikan yang berlipat-lipat dibanding pereode pemerintahan sebelumnya.

Penataan Birokrasi
Tantangan berat tidak saja dalam menata anggaran tetapi juga menata birokrasi. Birokrasi Wonogiri yang dipimpin 10 tahun pada pemerintahan sebelumnya menjadi masalah yang tidak ringan. Para pihak yang sudah mapan dalam kedudukannya tentu tidak mudah untuk diadakan perubahan, padahal disisilain, Bupati memerlukan tim work yang kompak dan solid guna mencapai cita-cita politik yang sudah dirancang sebelumnya. Guncangan- demi guncangan melanda birokrasi Wonogiri yang perlu ditata demi terciptanya pemerintahan yang efektif. Tak urung Bupati dan jajaran partai pengusung menerima dampak dari penataan birokrasi ini. Isu jual beli jabatan menjadi hal yang biasa kita dengar, tetapi sulit bagi PPP untuk membuktikan. Kekuatan politik DPRD yang tidak berpihak pada Bupati H. Danar Rahmanto menjadi kesulitan tersendiri dalam penataan birokrasi, meskipun ketentutan penataan birokrasi sangat jelas dan tegas, tetapi dalam politik semua itu bisa lain. Karena itulah perlu kesadaran politik dilakangan umat Islam

Tabu Bicara Politik
Sekali lagi, Pemilihan Bupati Wonogiri tahun 2010 yang dimenangkan oleh Pasangan Bupati Danar Rahmanto - Yulihandoko adalah realitas politik rakyat Wonogiri yang mayoritas umat Islam. Kemanangan  pada Pemilukada yang sudah mampu menjaga aqidah umat islam harusnya tetap dijaga, dipelihara dan ditumbuhsuburkan di hati sanubari umat Islam. Guru Ngaji, Takmir Masjid, dan Para Ulama menjadi kunci keberhasilan dalam membangun kekuatan politik umat Islam di Wonogiri. 
     Upaya yang dapat dilakukan untuk membina kekuatan politik umat Islam adalah menghalalkan para Guru Ngaji, Tkamir Masjid dan Para Ulama bicara soal- soal politik, sosial, ekonomi, budaya dan- lain yang selama ini tabu dibicarakan dimimbar-mimbar ke umatan. Umat Islam harus dimengertikan bahwa, posisi mayoritas di Wonogiri adalah penyangga utama existensi pemerintahan. Umat Islam adalah pembyar pajak, retribusi terbesar di kabupaten Wonogiri, Karena itu umat Islam sudah sangat wajar jika harus mengatahui kemana arah penggunaan APBD, kemana arah pembangunan, mengapa lapangan kerja tidak ada, mengapa kemiskinan masih sangat besar di Wonogiri, umat Islam harus mengetahui semuanya dan harus ikut serta memikirkan upaya penyelesaian.
     Jumlah umat Islam Wonogiri berdasarkan data statistik terdapat 1.080.000 jiwa, mereka menempati 3000 masjid / Mushola, saya yakin dari 1.080.000 jiwa umat Islam Wonogiri sangat mudah mencari 50 orang yang berkualitas untuk menjadi anggota DPRD guna mengurus hajat hidup umat Islam. Maka jika sms yang saya kirim  ke para takmir tersebut diimplementasikan maka tahun 2014 mendatang umat Islam akan menjadi pemegang amanat di Kabupaten ini tidak seperti tahun-tahun yang lampau.  Mari kita jadikan PPP sebagai rumah besar umat Islam, karena hanya PPP yang merupakan partai Islam di Indonesia dan berpengalaman dalam berkiprah dimedan perjuangan. Selamat Harlah PPP ke -39***

Thursday 5 January 2012

            Renungan Harlah PPP ke -39
 BANYAK UMAT ISLAM YANG BINGUNG DAN BELUM TAHU JALAN PULANG KE RUMAHNYA


Oleh Anding Sukiman( Ketua PPP Wonogiri)


     Tanggal 5 Januari 2012, Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  tepat berusia 39 tahun. PPP terlahir sebagai Partai Islam dengan Kakbah sebagai lambangnya. Saya yakin selama masih mengaku dirinya Islam seseorang tidak akan menolak untuk mengakui bahwa Kakbah adalah simbol perstuan umat di seluruh dunia. Lihatlah ketika ibadah haji di laksanakan, adakah pihak yang  berani mencoba untuk berbeda paham dan aliran soal Islam di tanah haram Mekah? Kita sepakat  sejak Islam dikumandangan oleh Kanjeng nabi Muhammad SAW , 1433 tahun yang lampau tidak pernah ada jamaah yang berselisih paham di Majidil Haram di kota Suci Mekah. Ini adalah bukti pengakuan kakbah sebagai  rumah besar umat Islam, tanpa memandang warna kulit dan ras pemeluknya. Semua orang yang mengakui Alloh SWT sebagai Robbnya dan Nabi Muhammad  SAW sebagai nabinya punya ikatan persaudaraan, dan saling mengakui bahwa antar Umat Islam adalah saudara yang harus saling menjaga dan memperkuat.
     Di bawah naungan kakbah Umat Islam hidup tenteram. Bagi meraka yang belum melaksanakan Ibadah  haji, tentu belum merasakan betapa tenteramnya hidup ini berada di kawasan kota suci Mekah Al Mukharomah, apalagi bisa menjalankan sholat di bawah Kakbah. Kondisi umat Islam yang aman tenteram, damai, saling memperkuat dan saling mengasihi itulah yang diimpikan oleh Para Ulama yang tersebar di NU, Parmusi, partai Syarikat Islam, dan Partai Tarbiyah Islam. Meskipun mereka tersebar di berbagai partai politik, ternyata kodrat sebagai Insan yang bertawa kepada Alloh ternyata ada kontak batin yang begitu kuat di antara mereka, kemudian setelah  saling kontak untuk membuka hati dan menyampaikan perasaan yang sama, maka pada tanggal 5 Januari 1973, para Ulama yang tergabung di Empat Partai Politik Islam tersebut bersepakat untuk meleburkan partai yang mereka pimpin dalam sebuah wadah baru yang diberi nama PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ( PPP)


   Cita - cita luhur dan mulia dari para Ulama tersebut di atas ternyata menghadapi ujian yang luar biasa di era pemerintahan  Orde Baru yang pernah berjaya memerintah Indonesia selama 32 tahun. Ujian itu adalah berupa  pemerintahan yang refresif yang diterapkan pemerintah repbulik Indonesia terhadap umat Islam. bentuk- bentum refresif Pemerintah terhadap umat Islam itu antara lain dengan terus dicurigainya setiap kegiatan umat Islam, baik dalam skala besar maupun kecil, bahkan pengajian di musholapun dicurigai. Para Karyawan Pemerintah (PNS) yang beragama Islam, yang menjalan ibadah sholat dicurigai sebagai penganut PPP dan tidak diberi rewart atas prestasi - prestasi yang dimiliki, bahkan tidak dinaikan pangkatnya kendati punya integritas dalam pekerjaannya secara baik. Para PNS yang beragama Islam tersebut dibawah tekanan untuk membuat surat pernyataan hanya loyal pada satu kekuatan politik Golkar ( Monoloyalitas,) bagi yang tidak maka harus mau menerima akibatnya. Diantara mereka tetap ada yang menolak membuat pernyataan monoloyalitas, tetapi akibatnya fatal karena tidak diberi job dalam pekerjaannya. sampai akhirnya yang bersangkutan prustasi.
     Untuk meyakinkan bahwa Pemerintah Orba mampu mensejahterakan rakyat, ditunjukan dengan pembangunan di pendidikan dengan dibangunnya  Sekolah Dasar Inpres (instruksi Presiden) sektor pertanian ada pembahuruan benih dengan varietas baru (IR 36, Pelita, PB dll) dibidang konservasi dibangun bendung / cekdam di banyak daerah. Dalam tempo tidak terlalu lama Pemerintah Orba mampu menunjukan kebolehannya. Upaya tersebut memperoleh kepercayaan dari sebagian masyarakat Islam, tetapi kalangan intelektual Muslim tetap menolak upaya yang dilakukan pemerintah Orba tersebut, karena mereka yang menolak tersebut tahu dari mana dana yang digunakan untuk membangun sarana dan prasana tersebut.

Islam Yes, politik No, Pembangunan Yes Politik No

    Keberhasilan yang dicapai untuk meyakinkan masyarakat Islam saat itu digunakan sebagai alat propaganda bahwa politik tidak cocok bagi bangsa Indonesia, karena yang cocok bagi bangsa Indonesia hanyalah pembangunan, sehubungan dengan itu diciptakan slogan Islam Yes Politik No, arah yang dituju adalah agar umat Islam berhenti bicara soal politik.
     Propaganda de-Islamisasi di saat itu  disamping melalui artikel di media masa, siaran radio, televisi milik pemerintah juga di jalan- jalan terbentang spanduk yang bertema " Islam yes, Politik No, Pembangunan yes Politik no'' untuk meyakinkan kalangan umat Islam, pemerintah Orba mempunyai juru bicara yang dapat dikatakan sangat handal yaitu Prof.Dr. Nurcholis Majid. Upaya meyakinkan perlunya umat Islam meninggalkan dunia politik untuk sementara berhasil, karena kebetulan pada saat yang sama pembangunan fisik berjalan sesuai yang direncanakan. Rakyat juga mulai merasakan pembaharuan sektor pertanian, pupuk an organik (Urea, KCL, dll) yang dibangun oleh pemerintah Orba mampu meningkatkan hasil pertanian.
     Merasa berhasil mendapatkan dukungan dari rakyat Pemerintah Orba dalam mengeliminasi kekuatan Islam di lakukan secara sistematis, antara lain dilakukan dengan cara mewajibkan semua ormas dan parpol berazaskan Pancasila. Ormas - ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, HMI, PII, Pemuda Anshor, Fatayat, dll semua wajib menanggalkan azas Islam dan menggantinya dengan pancasila. konsekuensi logis  kebijakan tersebut adalah bagi semua Ormas dan parpol yang tidak mau mengangganti azas maka harus membubarkan diri atau di bubarkan diri. Dikalangan Ormas, kewajiban mengangganti azas dari Islam ke Pancasila menimbulkan friksi di kalangan pengurus yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan seperti  HMI menjadi HMI dan HMI -MPO , sedangkan PII lebih memilih bergerak di bawah tanah. Ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah lebih memilih menyelamatkan diri dengan mengganti azas tanpa friksi berarti. Sedangkan PPP timbul perpecahan juga antara bertahan pada azas Islam atau mengangganti, yang pada akhirnya lambang Kakbah di ganti dengan Bintang, sedangkan Islam di ganti dengan Pancasila.   Untuk memperkuat barisan orba, Pemerintah melalui berbagai cara juga mendirikan ormas- Ormas Islam yang menjadi pendukungnya, ormas- ormas Islam bentukan Orba tersebut seia -se kata apa kata pemerintah, Tugas mereka adalah sebagai alat pembenar atas kebijakan pemerintah. Sedangkan upaya lain untuk mengeliminasi kekauatan Islam adalah dengan melahirkan ARCA (Aliran Kepercayaan) dalam Tap MPR dan GBHN. Dengan lahirnya Arca di tap MPR dan GBHN tersebut ditengah- tengah masyarakat lahir berbagai macam Arca seperti pangestu, sangkan paraning dumadi dll
 

RUU Pendidikan menghilangkan kata kunci Agama


     Makin lama kebijakan Pemerintah Orba di rasakan oleh kalangan Islam sebagai upaya untuk membawa perjalanan bangsa ke arah negara sekuler, meskipun tetap menggunakan istilah negara pancasila. langkah tersebut sangat dirasakan oleh kalangan Islam sebagai sebuah pengkhianatan terhadap jerih paya para pendiri bangsa yang menempatakan Ketuhanan pada sila pertama.  Upaya membawa negara ke arah sekuler total tersebut dapat dilihat dari lahirnya RUU ( Rencana Undang - undang ) Pendidikan nasional. Dalam RUU Pendidikan nasional tersebut, pelajaran agama tidak masuk kurikulm pendidikan nasional karena agama dianggap sebagai hak azazi manusia sehingga tidak perlu dipaksakan dalam pengajaran di sekolah.
     Pada saat itu, PPP yang merasa sebagai wakil umat Islam tentu saja meradang. PPP secara tegas meminta kepada semua pihak agar pelajaran agama harus masuk di dalam kurikulum pendidikan nasional mulai dari TK sampai Perguruan tinggi. Bahkan lebih tegas lagi, disamping pelajaran agama harus masuk dalam kurikulum, PPP menginginkan agar dalam hal pelajaran agama, maka Guru Agama harus se agama dengan murid. Usul PPP tersebut mendapatkan dukungan dari kalangan umat Islam di luar parlemen, tetapi orang- orang Islam di kalangan parlemen yang menjadi anggota partai lain menolak usulan PPP itu diakomodasi, mereka tetap bersikeras agar pelajaran agama dilepas dari kurikulum pendidikan nasional.
     Alloh Maha Besar mendukung setiap upaya umatnya yang bersungguh- sungguh berjuang di jalan Nya, akhirnya usul PPP tentang masuknya pelajaran agama di sekolah dari TK - Perguruan tinggi diterima, tetapi usalan agar guru agama harus se agama dengan agama murid tidak disetujui dan di janjikan diatur dalam aturan pelaksanaan.


Bingung Kembali Ke rumah

     Upaya Pemerintah Orba dalam mengeliminir kekuatan Islam di Indonesia, akhirnya kena batu sandungan, hal itu ditandai dengan munculnya resesi dunia. setelah Amerika secara ekonomi ambruk diikuti gelombang badai resesi yang melanda di kawasan asia, Indonesia kena dampak yang paling serius. hutang luar Negeri yang di awalnya digunakan sebagai  peredam stabilitas politik dan cara ampuh untuk meruntuhkan kekuatan politk Islam berubah menjadi monster yang merusak seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.   banyak pihak menuding bahwa kekacauan di Indonesia akibat mampetnya saluran politik yang telah dibendung dengan segala upaya oleh pemerintah Orde baru. Setelah semua saluran macet maka akhirnya menjadi gelombang politik yang meluluh lantakan bangunan Orde baru.
     Presiden suharto sebagai simbul kekuatan orde baru akhirnya turun tahta dan di gantikan oleh BY. Habibie. Sebagai pelanjut tahta Suharto, habibie di curigai bakal melangsungkan kebijakan Suharto. Tetapi ternyata habibie lain, sebagai pengganti habibe ternyata tidak mau disimbolkan sebagai kekuatan suharto. Saat itu habibie menagmbil langkah yang melebihi perkiraan rakyat Indonesia. Langkah Presiden Habibie yang speaktakuler adalah mempercepat Pemilian Umum yang dilaksanakan pada tahun 1999 atau hanya 2 tahun setelah pemilu sebeleumnya dilaksanakan pada tahun 1997. Sebelum dilaksanakan pemilu tahun 1999, Habibie terlebih dahulu merevisi Undang-undang parpol dan golkar (UU No.3 tahun 1975) karena undang-undang tersebut di pandang sebagai penghalang demokrasi di Indonesia. Usul perubahan RUU yang dilontarkan Habibie tentu saja di sambut baik oleh PPP, yang akhirnya UU tentang parpol yang baru memberi kebebasan politik kepada seluruh rakyat untuk bergabung atau mendirikan partai politik baru.
     Situasi reformasi yang ditandai dengan runtuhnya nkekuasaan suharto dimanfaatkan betul oleh PPP antara lain melakukan usul perubahan bahkan pencabutan terhadap beberapa TAP MPR yang membelenggu umat Islam dan juga  TAP yang dapat merusak aqidah umat Islam, saat itulah ARCA yang menjadi alat untuk memojokan Islam berhasil di cabut dari ketetapan MPR.
     Umat Islam Indonesia yang merasa mendapatkan kebebasan setelah selama lebih dari 32 tahun terkekang aspirasi politkinya merasa mendapat kemerdekaan. Tetapi setelah terbebas dari belenggu kekuasaan umatg  Islam tampaknya lupa dimana rumah yang pada tanggal 5 januari 1975 dibangun oleh orang tua mereka.(maksudnya rumah besar umat Islam : PPP) . Karen bingung mencari rumah orang tuanya, maka umat Islam yang kebingungan tersebut lalu mendirikan rumah- rumah baru dengan bangunan se adanya. Mereka mendirikan PBB, PSII, PKB, Abul yatama, PAN, PK,Masyumi baru, dll jumlahnya sangat banyak.
     Kesibukan mendirikan rumah- rumah baru (baca partai baru) menjadikan umat Islam lupa terhadap agenda baser berupa membangun kembali peradapan yang sesuai dengan nomr-norma Islam yang sejak bertahun - tahun diperjuangkan oleh PPP sebagai pelanjut perjuangan para pendahulunya. Umat Islam sudah mulai melupakan tentang sikap PPP yang tetap memperjuangkan perlunya guru agama harus sesuai agama murid yang terhenti sampai pada undang- undang. Umat Islam juga mulai melupakan sistem eknomi Islam yang dulu diperjuangkan PPP. Gelombang kebebasan betul-betul menjadikan umat Islam menjadikan lupa diri.
    Setelah persiapan di anggap matang, pemerintah habibie mengadakan Pemilu Pertama di era reformasi yang dilaksanakan pada tahun 1999, alhasil pemenangnya bukan PPP yang sudah kembali menjadi partai Islam dengan lambang kakbahnya, atau partai-partai Islam yang baru dirikan tetapi yang menang adalah PDIPI di bawah pimpinan Megawati. Kekalahan tersebut membuat umat islam terseok-seok di parlemen dan akhirnya merekan membangun kekuatan koalisi dan mengusung Abdurrahman wahid menjadi presiden tetapi akhirnya harus mundur dan digantikan Megawati.
     kekalahan politik tahun 1999 ternyata tidak membuat sadar para tokoh umat islam, merka masih bersemangat dengan ego masing- masing bahkan PPP yang sudah kecil karena digerogoti oleh parpol-parpol baru dipecah lagi dengan lahirnya PBR , umat islam kembali menelan kekalahan dan terakhir pada pemilu 2009, umat Islam kembali dikalahkan partai sekuler bernama Demokrat.
     Kini umat Islam masih belum merasa kalah, namun PPP yang punya tanggung jawab moral untuk mengembalikan kejayaan umat islam kembali menyadarkan kepada seluruh kekuatan Islam untuk kembali ke rumah besar yang dibangun para pendahulunya yaitu PPP. Semoga, kekalahan demi kekalahan yang diderita umat Islam mampu menyadarkan mereka dan bersatu untuk memeperkuat PPP pada pemilu 2014.
     Jayalah PPP dan jayalah umat Islam Indonesia. selamat berjihat di bawah naungan kakbah, selamat bertasbih di rumah besar umat Islam, selamat berzikir si bawah bendera hijau kembalikan kejayaan Islam, kembalikan kejayaan PPP sebagai rumah besar Umat Islam, Selamat Milad PPP yang ke -39***
   

Membuka Musywil PPP

Membuka Musywil PPP
Ketua Umum PPP Surya darama ali saat membuka musywil PPP Jawa tengah

Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

Kompak bersama Tim Pememangan Bupati

Kompak bersama Tim Pememangan Bupati
Tampak pada gambar Ketua PPP Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd pakai antribut PPP, bersama Yulinadoko Wakil Bupati , Danar Rahmanto (bupati Wonogiri) dan Imawati Usawatun Chasanah, SH.M.Kn (Bendahara PPP) saat menandatangani kontrak politik dengan cabub dan cawabub

ini buktinya

ini buktinya
Ketua PPP Wonogiri yg juga sekretaris Tim Medalimas, menunjukan banrang bukti berupa baju batik yang disita oleh Tim Medali Mas saat Pemilu kada, tapi itu masa lalu yang penting sekarang maju bersama membangun wonogiri dan melupakan masa lalu, hehehehe

Ketua Umum PPP

Ketua Umum PPP
Ketua Umum PPP Surya Darma Ali saat muktamar PPP di bandung

statstik pengunjung

SRIKANDI PPP

SRIKANDI PPP
PPP sebagai partai politik senantiasa memberi peluang kepada seluruh potensi bangsa termasuk para sikandi partai, tampak Marisa Haq dan Emila Countesa, dari kalangan arti yang masuk PPP

Pemilu 2009

Pemilu 2009
Massa PPP saat mengikuti kampanye pada Pemilu Legeslatif 2009, dan siuap memenangkan pada Pemilu legeslatif 2014

Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri

Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri
Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd bersama Istri Dra. Dewi Purnamawati, siap memenangkan PPP Kabupaten Wonogiri Pada Pemilu 2014, berusaha membangun jaringan 3000 takmir masjid yang menyebar di seluruh kabupaten wonogiri

Followers