PPP

PPP
Ka'bah, kiblat dimana kita sholat, lambang persatuan umat Islam, di sinilah kita beraqidah yang sama, membangun bangsa dan negara yang sama dengan menampatkan Islam sebagai sumber motivasi dan insfirasi setiap gerakan dan keputusan yang kita ambil
DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN WONOGIRI MENGAJAK SELURUH LAPISAN MASYARAKAT MENGUKUHKAN DIRI

Friday 30 December 2011

Delapan Resolusi PPP untuk 2012

Antara lain, soal hilangnya hak suara puluhan juta warg Indonesia.


e-ktp (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
   
Partai Persatuan Pembangunan mencatat sejumlah persoalan masih belum selesai pada 2011 ini. Fraksi PPP menyampaikan sejumlah resolusi untuk 2012 nanti.

Resolusi pertama, terkait hilangnya hak suara puluhan juta warga negara Indonesia pada pelaksanaan Pemilu 2009. FPPP meminta pemerintah merapikan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK), melaksanakan pendataan dan penomoran induk kependudukan (single identity number), KTP elektronik (e-KTP), melakukan pendataan serta pemutakhiran data pemilih dan penduduk potensial pemilih.

"Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah-pemerintah daerah dan penyelenggara pemilu untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa hilangnya hak suara warga," kata Sekretaris Fraksi PPP Arwani Thomafi dalam siaran pers, Kamis 29 Desember 2011.

Kedua, FPPP menilai peranan pemerintah masih terlalu dominan dalam struktur Panitia Seleksi KPU. Meski demikian, FPPP meminta Panitia Seleksi untuk tetap bersikap independen, imparsial dan bebas dari kepentingan apa pun sehingga dapat dihasilkan calon-calon Anggota KPU yang terbaik, berintegritas tinggi, tidak memihak dan dapat bekerja keras demi kepentingan terbaik bangsa dan negara.

Ketiga, FPPP mendesak seluruh lembaga penegak hukum, terutama Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), agar menuntaskan seluruh kasus-kasus korupsi besar dan berdampak sistemik, seperti kasus mafia perpajakan, mafia pertambangan, BLBI, Bank Century, cek pelawat dan sebagainya. Untuk itu, FPPP juga meminta KPK dan PPATK dapat bekerjasama lebih erat dalam menerapkan prinsip pembuktian terbalik yang merupakan amanat UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Keempat, FPPP prihatin kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM dalam sengketa masyarakat dengan perusahaan pertambangan, perkebunan dan lain-lain, seperti pada kasus Freeport, Mesuji, Bima dan lain-lain. Agar persoalan pelanggaran HAM ini dapat dituntaskan, maka FPPP meminta pemerintah segera melaksanakan amanat UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia dengan membentuk pengadilan-pengadilan HAM. "Dengan demikian, seluruh tudingan dan wacana adanya pelanggaran HAM dapat diselesaikan secara hukum dan berkeadilan."

Kelima, terkait kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menangani berbagai kasus yang berkaitan dengan masyarakat, FPPP meminta Polri mengedepankan fungsi pencegahan, deteksi dini dan pendekatan persuasif, termasuk dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, ulama, ustaz dan lain-lain. Setiap aparat Polri harus memahami dan menaati prosedur tetap dan siapa pun yang melanggarnya harus ditindak seadil-adilnya.

"Namun, sebagai solusi jangka panjang, FPPP juga mencermati dan mendalami wacana yang berkembang untuk menempatkan Polri berada di bawah koordinasi kementerian negara. FPPP juga sedang mempertimbangkan diskursus penempatan aparat polisi di daerah di bawah koordinasi kepala-kepala daerah," kata Arwani.

Keenam,
akhir-akhir ini telah terjadi eskalasi konflik yang dipicu oleh sengketa kepemilikan lahan dan sumberdaya alam antara masyarakat dan kaum pemilik modal yang melibatkan aparat. Terkait hal tersebut, FPPP berpendapat pemerintah belum melaksanakan Ketetapan MPR RI Nomor IX Tahun 2001 tentang Pembaruan Agraria dan Sumberdaya Alam, terutama Pasal 5 dan Pasal 6 yang menegaskan prinsip-prinsip pembaruan agraria dan pengelolaan sumberdaya alam, yang menghormati dan menjunjung tinggi HAM.

"FPPP juga sedang menyiapkan konsep dan sikap terhadap Rancangan Undang-undang Perubahan UU Agraria yang akan dibahas pada tahun 2012," kata Arwani.

Ketujuh, FPPP memandang perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan dapat mencapai 6,5 persen dengan tren inflasi yang menurun. Nilai tukar cenderung stabil dan kinerja neraca pembayaran tahun 2011 mencatat surplus yang cukup besar. Kinerja perbankan juga tetap terjaga dengan penyaluran kredit yang cukup tinggi, meskipun terjadi gejolak di pasar keuangan akibat pengaruh global. Rasio kecukupan modal jauh di atas batas minimum 8 persen dan rasio kredit bermasalah berada di bawah 5 persen.

Namun, FPPP juga mencermati potensi terjadinya krisis global pada tahun 2012 tidak dapat diabaikan. Untuk itu, FPPP meminta pemerintah mewaspadai tiga hal penting berikut, pertama, berlarutnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan lambatnya pemulihan krisis Eropa yang bisa membawa dampak buruk terhadap kondisi ekonomi dan keuangan global.
Kedua, terjadinya perlambatan pertumbuhan sebagai dampak dari penurunan harga komoditas internasional yang berdampak pada penurunan kinerja ekspor dan investasi. Ketiga, krisis global bisa membawa dampak buruk terhadap upaya pemerintah menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Jumlah pengangguran dan penduduk miskin masih relatif besar.

Kedelapan, terhadap persoalan akses dan peningkatan kualitas pendidikan, FPPP mendesak pemerintah segera merealisasikan amanat wajib belajar 9 tahun sehingga semua anak Indonesia dapat menuntaskan pendidikan SD dan SMP. FPPP juga meminta pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana belajar dan pemberian beasiswa bagi siswa-siswa miskin dan berprestasi dapat diselesaikan. (umi)

Thursday 29 December 2011


PROPOSAL
KONVENSI MASJID DAN SOSIALISASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 
KERJA SAMA
DPC.PPP KABUPATEN WONOGIRI DENGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

1.       Latar Belakang masalah

        Peranan Masjid di Era Rosululloh Muhammad SAW  sangat  sentral dalam pengembangan dakwah Islam. Dengan peran masjid yang sangat sentral tersebut Islam berhasil di dakwahkan ke seluruh dunia. Peran sentral dimaksud antara lain; (1.) Tempat ibadah (shalat, zikir).(2. )Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya).(3) Tempat pendidikan.(4) empat santunan sosial.(5) Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.(6) Tempat pengobatan para korban perang.(7) Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.(8) Aula dan tempat menerima tamu.(9.)Tempat menawan tahanan, dan (10) Pusat penerangan atau pembelaan agama.
        Ke sepuluh peran masjid di era Rosululloh tersebut, sudah mengalami pergeseran meskipun di negara Indonesia umat Islam menjadi mayoritas. Masjid di Indonesia secara umum hanya difungsikan sebagai tempat sholat dan dzikir, sedangkan hal-hal lain yang bersifat  duniawai seperti masalah ekonomi, sosial, budaya, dan politik dikonsultasikan dengan pihak-pihak luar masjid. Akhirnya umat Islam banyak yang terjebak sistem ekonomi,    budaya, sosial, dan politik yang bertentangan dengan norma – norma islam.  Karena biasa melakukan konsultasi dengan pihak luar masjid baik dibidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik dengan pihak-pihak diluar masjid, maka yang terjadi adalah lahirnya budaya yang serba kapitalis, yang pada akhirnya merusak umat Islam. Yang paling menyakitkan adalah budaya politik yang transaksional, sehingga melahirkan budaya korup di lembaga legeslatif maupun eksekutif seperti yang sekarang ini.  Budaya  korupsi yang tersistem secara masif tersebut, telah merugikan rakyat khususnya umat Islam, karena anggaran negara yang bisa digunakan untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin dirampas dengan dengan cara legal melalui penyusunan undang-undang / Peraturan daerah (Perda) Akibat budaya korupsi yang terstruktur secara baik sampai akhirnya sulit dibongkar. Budaya korupsi telah menggulung hak- hak rakyat, akhirnya ribuan rakyat yang umumnya umat Islam hidup miskin dan menempati rumah- rumah tidak layak huni, tanpa tempat tidur, tanpa sarana air bersih, mereka juga tidak mendapatkan pendidikan yang memadai.

        Menyadari hal tersebut di atas, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri terpanggil untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana di era Rosululloh, Fungsi masjid yang dikembangkan di kabupaten Wonogiri dengan mengacu di zaman nabi adalah (1.) Tempat ibadah (shalat, zikir). (2)Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya). (3) Tempat pendidikan. (4) empat santunan sosial. Upaya DPC.PPP Kabupaten Wonogiri untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana tersebut di atas diawali dengan adanya Seminar Pemberdayaan takmir masjid yang diselenggarakan DPC.PPP Kabupaten Wonogiri pada tanggal 27 Desemmber 2011 atau bertepatan dengan tanggal 1 Muharom 1433 H di gedung SKB Bulusulur wonogiri yang dihadiri 473 masjid dengan peserta lebih dari 1000 orang. Semula, DPC.PPP hanya mempersiapkan seminar tersebut hanya  untuk 200 orang saja, akan tetapi diluar dugaan meskipun tidak mendapatkan undangan karena mendengar ada seminar pemerdayaan takmir maka takmir masjid yang lain ikut serta. Kehadiran para takmir masjid tersebut sungguh membahagiakan kami, meskipun harus bersuyah payah menyediakan segala sesuatunya.
        Pasca seminar pemberdayaan takmir masjid, DPC.PPP kabupaten wonogiri seperti mendapatkan energi baru  untuk berkarya lebih baik, karena banyak sekali sms dari para takmir masjid yang menginginkan DPC .PPP melakukan kegiatan-kegiatan semacam

2.       Konvensi Masjid
Seminar pemberdayaan takmir masjid yang diselenggarakan DPC.PPP Kabupaten Wonogiri pada tanggal 27 Nopember 2011 bertepatan dengan tanggal 1 Muharom 1433 H, yang dihadiri lebih dari 1000 orang telah memberikan harapan baru bagi bangkitnya kesadaran umat untuk membangun kekuatan sosial (civil society) yang pada akhirnya akan berdampak lahirnya kekuatan ekonomi keumatan. Dampak dari acara seminar pemberdayaan takmir masjid tersebut, banyak takmir yang menghendaki DPC.PPP Wonogiri untuk mengadakan kegiatan lanjutan.
Menanggapi aspirasi sebagian besar peserta seminar pemberdayaan takmir masjid tersebut, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri berencana untuk mengadakan konvensi masjid yang akan diselenggarakan di tiap- tiap kecamatan di seluruh kabupaten wonogiiri (25 kali kegiatan). Adapun tujuan konvensi masjid tersebut adalah :
a)      Menyamakan persepsi tentang peranan masjid sebagaimana telah dikembangkan di era Rosululloh disamping sebagai tempat menjalankan sholat, berdzikir, juga merupakan tempat untuk pembinaan kader dakwah, konsultasi dibidang ekonomi Islam, dan pembinaan kehidupan moral Islami
b)      Membangun konsultasi intensif antar takmir masjid sehingga dicapai kesamaan dalam gerakan dakwah, pendidikan, dan pengembangan ekonomi Islam,
c)       Menyamakan persepsi untuk menempatkan kader- kader umat Islam untuk dapat di ajukan sebagai calon Anggota DPR/ DPRD agar aspirasi umat Islam dapat tersalurkan secara intensif di lembaga legeslatif, baik dalam bidang pendidikan, pembinaan kehiduapan beragama, ekonomi kerakyatan (keumatan) , perlindungan hukum, dan lain -lain

Peserta : Pesrta konvensi masjid adalah utusan pengurus takmir masjid yang ada di desa-desa se wilayah kecamatan tempat dilaksanakannya konvensi atau sekitar 300 orang
3.       Penawaran kerja sama
Jumlah Masjid / Mushola di wonogiri ada 3.000 unit yang tersebar di 294 desa / kelurahan, sedangkan jumlah Umat Islam Wonogiri berdasarkan data kependudukan mencapai 90 % atau sekitar 1.080.000 jiwa.  Jumlah yang sangat besar dan sangat potensial untuk pengembangan ekonomi, dan pengembangan sosial serta dakwah/ pendidikan.
        Karena berbagai keterbatasan yang kami miliki, DPC. PPP menawarkan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah untuk memberdayakan takmir masjid sehingga masjid dapat digunakan sebagai tempat konsultasi dan komunikasi dalam masalah ekonomi. Harapan kami dengan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah ini, umat Islam Wonogiri yang saat ini menjadi nasabah lembaga-lembaga ekonomi sekuler dapat dicegah, dikurangi dan dihentikan, sehingga ke depan umat Islam Wonogiri berdaya secara ekonomi. Bagi peran yang dapat kami tawarkan dengan lembaga keuangan syariah adalah sebagai berikut :
a)      DPC.PPP Kabupaten Wonogiri sebagai lembaga sosial politik memberikan fasilitas dengan cara mengundang seluruh pengurus takmir masjid terdiri ketua, sekretaris dan bendahara  untuk bisa hadir dalam acara konvensi masjid atau setiap pertemuan rata- rata dihadiri 300 orang. 
b)      Sedangkan lembaga keuangan syariah memberikan fasilitas untuk biaya kunsumsi dan fasilitas lain guna menunjang terlaksananya kegiatan konvensi masjid
4.       Waktu pelaksanaan dan acara kegiatan:
a)      Waktu dan jadwal pelaksanaan akan diatur oleh DPC.PPP Kab. Wonogiri  pada bulan Januari 2011,
b)      Sedangkan susunan acara konvensi masjid sebagai berikut :
1)       Pembacaan ayat Suci Al-Quran
2)       Pembukaan oleh DPC.PPP sekaligus menjelaskan latar belakang dilaksanakan Konvensi, maksud dan tujuan yang ingin di capai dalam konvensi Masjid
3)      Tanya jawab dengan peserta
4)      Sosialisasi lembaga Keuangan syariah
5)      Doa/ penutup
5.       Pembiayaan
       DPC.PPP Wonogiri dan donatur
6.       Kepanitiaan
DPC.PPP Kabupaten Wonogiri dengan PAC PPP di masing-masing kecamatan
7.       Penutup
Demikian, proposal ini disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya, semoga alloh SWT meridloi perjuangan kita.


Wonogiri, 30 Desember 2011
Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Wonogiri
Ketua                                                            Sekretaris



Anding Sukiman, S.Pd                            Murwan suhudi, SH

Wednesday 28 December 2011


Layakah Parpol Islam (baca PPP) dipersalahkan

(Sebuah tanggapan kritik Parpol Islam Abaikan Pemberdayaan Umat)

Oleh Anding Sukiman, S.Pd (Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri)



     Terus terang saya agak kaget begitu membaca judul majalah Islam langganan saya  hari Senin (26 Desember 2011) lalu, judul berita majalah langganan saya tersebut sangat provokatif secara lengkap judulnya " Parpol Islam Abaikan Pemberdayaan Umat " . Setelah membaca judul artikel tersebut, akhirnya memaksa saya untuk menghentikan segala aktivitas lain kecuali membaca artikel tersebut sampai selesai. yang menyedihkan antara judul dengan isi artikel sangat tidak nyambung, karena isi artikel hanya memuat pendapat  para pihak yang selama ini cenderung negatif terhadap parpol Islam seperti Arbi sanit  yang di dalam artikel tersebut mengatakan , prospek parpol Islam  ke depan agak buram, yang dijadikan alasan oleh Arbi sanit tentang buramnya prospek parpol Islam  karena Partai Islam sekarang gagal membedakan dirinya dengan parpol lain. Di bagian lain pada artikel tersebut mengangkat kutipan bernada gugatan di masyarakat terhadap parpol yang sudah ada sejak orde baru. Dikatakan bahwa semua partai politik era Orde baru pada dasarnya sebagai Parpol jadi -jadian, semua pogramnya harus dirancang sepersetujuan Pemerintah. Setelah era reformasi, dimana umat Islam diberikan kebebasan umat Islam kembali menelan kekecewaan karena Partai Politik yang terang-terangan menyatakan diri sebagai partai Islam maupun partai yang dianggap dekat dengan umat Islam ternyata masih jauh dari harapan umat Islam. Di bagian lain lin pada artikel  tersebut ditegaskan bahwa Parpol Islam Mandul, saatnya Ormas berperan.
     Pendapat  pada artikel di majalah langganan saya tersebut sebagai otokritik harus kita terima, karena sesungguhnya yang ingin diharapkan oleh penulis artikel adalah perlunya perbaikan atas kinerja parpol Islam (PPP) tetapi kalau sudah menapikan keberadaan parpol Islam (PPP) dan mengharapkan peran Ormas sebagai satu-satunya harapan umat sebagai penggati atas mandulnya parpol Islam perlu dipertanyakan maksud si penulis artikel tersebut.  Saya jelas tidak akan menafikan peran ormas  dalam dakwah di Indonesia, bahkan peran ormas dalam gerakan dakwah sangat bagus,  Muhammadiyah sebagai ormas membuktikan kemampuannya dalam mensejahterakan umat Islam mulai pengelolaan pendidikan Islam dari TK  sampai dengan perguruan tinggi dan menyebar diseluruh pelosok tanah air, tidak hanya itu Muhammadiyah juga berperan besar dalam bidang kesehatan, lembaga keuangan dan kegiatan - kegiatan dakwah bil hal yang lain, demikian juga NU yang dengan setia mengelola pondok pesantren dan pendidikan  formal lainnya juga dapat dirasakan sebagai pengembang dakwah, juga ormas - ormas Islam lainnya yang tumbuh di era orba maupun di era reformasi. Saya yakin, sebesar apapun parpol yang ada di Indonesia, tidak akan mampu menyaingi peran ormas islam seperti NU maupun Muhammadiyah, dalam dakwah dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun kegiatan- kegiatan amaliah lain, hal ini karena atmosfir kegiatan antara parpol Islam dengan Ormas Islam memang beda.

Layak kah Parpol Islam dipersalahkan

     Bidang garapan antara Parpol Islam dengan ormas Islam sesungguhnya sangat jauh berbeda, tidak mungkin bertabrakan, karena bidang garap nya sangat berbeda jauh. Partai Politik mempunya bidang garap menyusun Rencana Undang- undang / Rencana Peraturan daerah yang akan ditetapkan bersama dengan elemen bangsa di lembaga legeslatif, dan produk peraturan yang dinamakan Undang - undang maupun Peraturan daerah tersebut bersifat mengikat bagi seluruh rakyat, dan sangsi buat pelanggarnya adalah penjara sampai dengan hukum mati. Sedangkan Ormas yang bidang garapnya pada masalah- masalah sosial tidak mungkin  menyusun dan menetapkan rancangan undang - undang / raperda menjadi ketetapan hukum yang bersifar mengikat bagi seluruh rakyat Indonesia. Peran yang berbeda tersebut seharusnya tidak saling menafikan, meniadakan antara satu dengan yang lain, karena yang akan rugi adalah umat Islam sendiri.
     Dalam hidup berbangsa dan bernegara diperlukan sistem yang disepakati seluruh elemen bangsa. Kesepakatan dimaksud adalah ditetapkannya undang - undang yang mengatur bidang tertentu. Di Indonesia, lembaga yang membuat undang- undang tersebut adalah lembaga legeslatif. Lembaga legeslatif (DPR ) ini dibentuk dari sebuah sistem yang dinamakan Pemilu (Pemilihan umum). Yang menjadi peserta dalam Pemilu ini adalah Partai Politik (Parpol), jadi Ormas tidak bisa menjadi peserta Pemilu. Sebagai peserta Pemilu, Parpol harus mengajukan kader- kadernya sebagai caleg, jika akhirnya terpilih oleh rakyat maka mereka yang terpilih itulah yang akan mengatur segala permasalahan kehidupan, melalui produk undang- undang yang dibuatnya, dimana undang- undang yang dbuatnya mengikat bagi seluruh rakyat.
     Yang mungkin menjadi pertanyaan sebagaimana dikutip dalam majalah tersebut adalah mengapa Parpol Islam tidak konsisten membela kepentingan umat Islam?  Pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya salah, ada benarnya juga. tetapi untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu, masyarakat harus tahu seberapa besar kekuatan partai politik Islam di lembaga legeslatif ? dan sejauhmana peran umat Islam dalam mengawal  dan membesarkan parpol Islam?  Bukankah di Kabupaten Wonogiri kekkuatan Parpol Islam (PPP) hanya  4 % dari kekuatan politik yang ada.  Jika peran Parpol Islam diharapkan membela umat Islam dengan kekuatan penuh, apa yang bisa diharapkan dengan kekuatan yang hanya 4 % ? logika manpun tidak akan sanggup membenarkan bahwa 4 % mampu mengalahkan yang 96 %. Secara nasionalpun  kekuatan parpol Islam (PPP) hanya 5 % dari seluruh kekuatan politik nasional, kalau demikian layakkah umat Islam menyalahkan parpol Islam?  Sedangkan umat Islam sendiri malah memilih partai yang bukan Islam. Sangat aneh, jika ada Perda  atau Undang - Undang yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat yang mayoritas umat Islam, kemudian parpol Islam yang dipersalahkan, sedangkan umat Islam tidak pernah memilih Parpol Islam. Mengapa, umat Islam tidak pernah menyalahkan parpol sekuler yang selalu mereka pilih pada saat Pemilu ? Bukankah parpol sekuler itu yang mempunyai kekuatan politik untuk menyusun Perda / undang - undang yang sangat merugikan kepentingan umat Islam/

Harusnya bersinergi bukan saling menyalahkan

 Beda peran dalam pembinaan umat antara parpol Islam dan Ormas Islam sudah sangat jelas, seharusnya saling mendukung dan saling bersinergi. Parpol Islam punya perwakilan di DPR/DPRD mempunya hak anggaran, dan legelasi harus memperkuat ormas Islam dan rakyat pada umumnya. Hak anggaran yang dimiliki Parpol Islam harus didayagunakan untuk kepentingan dakwah dalam Ormas Islam, sedangkan Hak Legeslasi harus dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat dan tentu saja Ormas Islam. sebaliknya pada setiap  Pemilu Ormas Islam harus punya keberanian untuk memenangkan  Parpol Islam (PPP) agar partai ini menjadi kekuatan politik yang besar dan dapat dihaarpkan perannya di lembaga legeslatif. PPP sebagai partai politik saat ini kurang sumber daya insani, maka menjadi kewajiban bagi Ormas Islam untuk memasok  kader- kadernya sebagai caleg dan harus didukung penuh sehingga pada pemilu 2014 nanti terpilih. Jika itu terjadi maka, haqul yakin umat Islam akan memang . Melalui kader-kadernya yang duduk di DPR / DPRD, ormas Islam juga bisa mengontrol agar produk hukum yang disusun  bisa bermanfaat bagi masyarakat. Semoga tulisan ini mengunggah kesadaran kita, demi kejayaan umat Islam.   


Saturday 24 December 2011

"Pak, Jangan Hanya Janji, rakyat sudah muak dengan janji Politik"
(Kata Gus Asrori Tokoh Muda NU Wonogiri, tentang Konvensi Masjid)
Oleh Anding Sukiman, S.Pd (ketua PPP Wonogiri)

     Pertanyaan Gus Rori tersebut mewakili umat Islam Wonogiri pada umumnya yang yang kenyang oleh janji politik yang disampaikan para juru kampanye parpol pada saat menjelang Pemilu kemarin. Tetapi setelah Pemilu dilaksanakan dan yang berjanji sudah duduk di DPRD /DPR apalagi melaksanakan janji menyapa umat Islampun tidak pernah dilakukan, katanya. Pertanyaan di atas ditujukan ke saya selaku Ketua DPC.PPP kabupaten Wonogiri setelah beberapa hari sebelumnya saya mengirim SMS ke 300 Nomor   HP di Wonogiri, adapun SMS yang saya kirimkan tersebut naskah lengkapnya sebagai berikut :
     "Yth.pengalaman adalah guru masa lalu tetapi musuh masa baru. Masa lalu kita dininabobokan oleh janji-janji politik, akibatnya kita ditinggalkan, dan ribuan umat miskin menempati rumah-rumah tak layak huni, kurang gizi dan kurang pendidikan, sampai aqidahpun dijualbelikan. MASA BARU adalahmasa kejayaan, masa dimana kita harus merebut kekuasaan secara sah melalui Pemilu. Kita jadikan KAKBAH sebagai rumahbesar umat Islam. Kita isi caleg-Caleg yang handal secara aqidag,peduli umat. Kami akan adakan konvensi Takmir Masjid ditiap kecamatan guna memilih wakil-wakil umat islam, setujukah ? (anding s/ Ketua PPP Wng)
     Hanya beberapa jam SMS kami kirim , ada 47 penerima SMS yang memberikan respon, hanya ada 3 orang yang merespon pesismis dan satu orang perespon yang bernada putus asa karena di dera pengalaman pahit pada masa lalu. Saya akan mengutipkan sebagian yang pesimis dan sebagian yang antosias menyambut tawaran yang saya ajukan.
 Dari nomor 0812263 xxxx/// ;" Kita perlu bukan janji, kita lihat para anggota dari parpol yang duduk di kursi wakil rakyat apa sudah seperti yang anda janjikan karena sekarang merupakan tolok ukur seperti yang anda janjikan. rakyat sudah MUAK dengan janji biaya negara tidak sedikit yang dikeluarkantapi hanya mendapatkan wakil -wakil yang di bawah standart***

Dari nomor 08530273xxxx///:" Wa'alaikum salam wr,wb. Saya sangat setuju dengan program ini pak, dan mendukung kegiatan tersebut semoga sukses. Dan untuk kepentingan KK miskin saya sudah mulai memberi sentuhan sejak tahun 2007 dari dana DAD maupun dana yg lain. Alhamdulillahirobbil'alamin hasilnya menyentuh sekali. Kemudian tahun 2011, kami telah menyelesaikan penyehatan rumah kk miskin sekali tidak layak huni 30 kk"  tulis dia yang juga Kepala Desa
   
Jaring Laba- laba
     Jumlah Umat Islam di Wonogiri saat ini sekitar 1.080.000 jiwa atau sekitar  90 % dari jumlah penduduk . Populasi umat Islam merupakan potensi  besar, guna meraih sukses bersama baik dibidang pengembangan dakwah, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Akan tetapi, kebanyakan bahkan mayoritas Umat Islam Wonogiri tidak sadar tentang potensi besar yang dimiliki tersebut, bahkan di antara mereka malah mencoba membangun jaring laba-laba.
     Apa itu jaring laba-laba? 
    Saya punya pengalaman menarik pada kurun waktu 1987 -1999. Saat itu, posisi Orba sangat kuat. Karena kuatnya posisi Orba saat itu, seluruh anggota DPRD yang jumlahnya 44 orang dari partai penguasa. Satu-satunya yang berbeda dari mereka hanya satu orang yaitu saya sendiri. Banyak orang mengingatkan agar saya tidak perlu aktif di PPP dan saat itu ada banyak pihak tokoh, agar umat islam masuk di semua lini  untuk membangun  jaring laba- laba. Saat itu,  partai penguasa banyak mendirikan ormas- ormas pendukung seperti MDI, GUPPI, Alhidayah, dll yang digunakan untuk merayu umat Islam  agar tergiring seperti yang diinginkan. Apa yang terjadi kemudian, tiap pemilu kemenangan mutlak selalu di capai. Tetapi apakah umat Islam bisa mencapai apa yang diinginkan ?  Tidak sama sekali. Meskipun umat Islam sudah memenangkan, tetapi setelah anggota DPRD di lantik, tidak ada tokoh umat yang menjadi anggota DPRD. Bahkan, pada alat kelengkapan DPRD khususnya di Pantia Anggaran (Badan Anggaran) lebih dari 50 % bukan dari orang yang ber ktp Islam. Umat Islam telah dikebiri secara politik, disamping anggaran pembinaan kehidupan beragama yang tidak ada,berbagai kebijakan pemerintah secara refresif sangat dirasakan, pengajian Islam selalu dicurigai, diawasi, bahkan di bubarkan. Di jajaran eksekuitf dikuasai pihak lain. Dapat anda bayangkan, saat itu di Wonogiri  ada 22 kecamatan, dan 11 camat di antaranya bukan orang islam yang menjadi camat, apalagi diposisi dinas kesehatan, hampir tidak ada dokter islam yang pegang posisi sebagai kepala Puskesmas.
   
     Jaring laba-laba yang dibangun oleh para tokoh Islam wonogiri, telah menjadi jerat bagi umat Islam untuk maju, dan hanya menguntungkan kelompok lain. Apakah umat Islam Wonogiri masih akan mengulangi sejarah masa lalu ? Tampaknya iya, mereka masih punya mimpi yang tidak pernah terealisasi.Coba simak dalam realitas kita.
     Jumlah 1.080.000 jiwa bukan kecil, jumlah tersebut mengandung potensi ekonomi yang luar biasa. Coba kita hitung berapa besar potensi zakat fitrah umat Islam yang dikeluarkan pada tiap menjelang akhir bulan Romadlon. Jika yang wajib membayar zakat fitrah itu dimisalkan sebanyak 800.000 jiwa, dan tiap jiwa   membayar zakat fitrah sebesar 2,5 kg beras atau senilai Rp.15.000,- maka besarnya potensi zakat fitrah umat islam per tahun mencapai Rp.12.000.000.000,- (Dua belas milyart rupiah) Potensi ini sangat luar biasa, tinggal berapa yang diasumsikan termasuk penerima zakat? apakah potensi zakat fitrah yang mencapai Rp.12 milyart tersebut tidak mampu mengentaskan umat Islam dari dera kemiskinan? tetapi bagaimana dengan pemhasan fiqih zakat fitrah ? nah ini perlu ada batsyul masa'il untuk mempertegas posisi zakat fitrah di era sekarang. Hal yang tidak kalah besar adalah besarnya infaq, sodaqoh dan juga zakat mal, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri merasa terpanggil untuk mengadakan batsyul massa'il guna mempertegas tentang pengelolaan zakat tersebut. DPC.PPP Wonogiri akan mengundang para ahli fiqih, baik dari kalangan akademisi, ulama salaf maupun wakil pemerintah guna membahas masalah ini, dengan harapan agar umat Islam bisa mengatasi masalah yang dihadapi seperti kemiskinan, dan keterbelakangan.

Konvensi Takmir Masjid
 Konvensi yang saya maksudkan adalah bentuk kesepakatan umat islam guna memilih orang-orang terbaik yang selama ini aktif di medan dakwah di masjid  dan Mushola yang menyebar di seluruh Kabupaten Wonogiri. Jumlah masjid dan mushola yang ada di Wonogiri mencapai 3.000 unit. Di dalam bangunan inilah sesungguhnya dakwah Islam di mulai. Mereka yang bergama Islam ini mempunyai tali ikatan kekerabatan berupa kesamaan  Al-Qur'an dan Hadist. Melalui konvensi (bermusyawarah) kita harapkan para takmir masjid memunculkan 3 orang nama caleg yang dianggap kredibel dan mampu membawa aspirasi umat islam. Sebanyak 3 orang yang dianggap layak tersebut terdiri dari 2 orang muslimin dan 1 orang muslimat, karena disamping memenuhi tuntutan undang - undang  juga untuk menjaga kesimbangan kaum muslimin dan muslimat. Saya yakin, jika konsisten,  1 dari 3 orang yang disepakati dari masing-masing kecamatan tersebut akan terpilih menjadi anggota DPRD. Dan jika itu teradi tidak ada alasan lagi, janji politik dikhianati, karena yang akan mengontrol para anggota DPRD adalah forum takmir masjid di masing-masing kecamatan.
   
Jangan menjadi sekrup

     Mengapa rekruitmen caleg berbasis masjid yang saya usulkan harus dicalokan oleh PPP ? Tidak lewat partai lain ? saya berpendapat bahwa, Partai Politik itu ibarat sebuah mesin, yang semua sistemnya sudah terbangun dengan baik. Mesin tersebut sudah dalam posisi hidup dan berputar, sesuai keinginan para anggota yang disepakati melalui konggres atau Munas atau pertemuan setingkat nasional.  Partai Politik yang sudah jalan dan membangun komunikasi dengan masyarakat  sesungguhnya yang dilakukan adalah menawarkan program yang sudah dibangun melalui program perjuangan, jadi jika kemuadian masih ada pemikian dari kalangan umat Islam bahwa ikut bergabung di partai agar bisa mewarnai partai politik yang bersangkutan adalah kekeliruan besar. Ibarat perangkat mesin, tokoh-tokoh umat Islam yang baru bergabung dengan Parpol tanpa memperhatikan visi dan missi partainya ibarat sekrup pada sebuah mesin. Sekrup tersebut akan terbawa arus kemana arah mesin berjalan, jika berani melawan arus mesin maka dia akan terpental dan rontok di tengah jalan. Jadi oleh karena itu, saya usul agar Umat islam harus satu barisan dengan umat Islam membangun komunitas yang sudah besar ini menjadi kokoh dan mengatur sistem secara Islami. Jangan ada lagi mempunyai pemikiran membangun jaring laba-laba seperti di era kemarin. Saatnya sekarang umat Islam membangun barisan yang kokoh, dalam wadah partai Politik yang berazaskan Islam. Partai Politik yang berazaskan Islam tersebut adalah PPP yang menjadikan dirinya sebagai rumah besar umat Islam. Bisakah umat Islam bersatu untuk mencapai kemenangan?  Jawabnya Bisa , mari kita mulai dari diri sendiri dengan membiasakan berlatih untuk mencapai kemenangan. Kalau ada partai politik mengaku sebagai partai Islam saja tidak berani bagaimana mungkin bisa membawa aspirasi islam ? Dan satu-satunya Partai Islam di Indonesia hanya PPP.******


Friday 23 December 2011

PENGALAMAN ADALAH GURU MASA LALU TETAPI MUSUH MASA KINI



Oleh Anding Sukiman (ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri)


"Maaf sy bukan mengcecilkan diri sendiri apalagi umat Islam (termasuk saya pribadi) ini berdasarkan pengalaman pribadi saya yang pernah terluka oleh saudaraku sendiri sesama Islam, semasa dinas maupun setelah di masyarakat, maaf sekali lagi mohon maaf, yah lagi- lagi uang dn jabatan "

      Kalimat di atas adalah naskah sms dari seorang takmir masjid yang juga seorang pensiunan PNS di Wonogiri. Sms tersebut saya terima hari Jumat  (23/12/2011 jam 21:20:53  Saya merasa sangat prihatin menerima sms tersebut, apalagi yang sms adalah seorang Ketua Takmir Masjid dengan pendidikan Sarjana. Kalau yang berpendidkan sarjana saya berfikir semacam ini bagaimana dengan yang hanya pendidiakn SMA ke bawah? pikir saya. Tetapi setelah membaca sms berikutnya saya langsung maklum, karena sarjana pendidikan yang baru saja pensiun dari PNS ini mengalami trauma berat saat masih menjabat, jadi wajar jika rela merendahkan diri  dengan mengatakan dirinya sebagai orang kecil. Padahal saya tahu betul beliu fisiknya cukup kokoh dan tinggi, jadi bukan kecil seperti yang beliau trulis hehehehe
     Jika kita cermati isi sms bapak S seperti saya kutip di atas adalah cermin rendah diri akibat  pengalaman tidak mengenakan baik pada saat beliau masih menjabat maupun setelah beliau pensiun.Saya tidak berani bertanya lebih jauh pengalaman pahit apa yang menjadikan beliau sangat putus asa.  Sebenarnya sangat banyak orang-orang yang putus asa karena pengalaman masa lalu. Di samping ada orang yang sangat berputus asa karena mengingat pengalaman  disisi lain juga ada banyak orang yang merasa punya pengalaman dan selalu dibangga-banggakan. Yang aneh karena di anggap berpengalaman maka orang tersebut selalu mendapatkan tepat terhormat

     Mungkin hanya sedikit orang menganggap bahwa pengalaman itu adalah musuh masa kini, saya adalah  sedikit orang yang menganggap bahwa Pengalaman adalah guru masa lalu, tetapi  musuh masa kini . Mengapa ? Saya menganggap bahwa kondisi dan situasi berubah sangat  cepat, dan harus di atasi dengan teknologi dan kemampuan yang lebih canggih melebihi tingkat kesulitan yang dihadapi, jika tidak maka kita akan gagal memenangkan persaingan. sedangkan pengalaman hanya menghasilkan teori tetapi tidak mengkin mampu mengatsi persoalan masa kini bahkan cenderung menjadi musuh. Seperti kasus yang di alami oleh pak S tersebut di atas adalah kegagalan teori masa lalu yang akan di guanakan untuk mengatasi masa kini, maka belum lagi melangkah dia sudah merasa kalah karena pengalaman buruk yang menjadi guru, padahal situasi sudah berganti dan tidak bisa di putar lagi.

Apa yang harus dilakukan agar bisa menang?

     Meminjamn istilah Hilon I Goa (2007)  Pengalaman adalah musuh kreativitas. Pengalaman akan mematok dan menyeret kita untuk selalu menggunakan cara yang sama padahal tantangan sudah berubah, maka bagimana mungkin bisa menyelesaikan masalah ? Era infformasi  membawa gelombang globalisasi , yang menuntut pengalaman baru untuk mengatasi persoalan baru, sehingga pengalaman masa inudstrialisasi sangat tidak mungkin digunakan untuk mengatasi masa informasi seperti sekarang ini. Saya sendiri punya pengalaman memimpin PPP di era tahun1995- 2000, saat ini belum banyak kader yang punya HP, bahkan HP menjadi barang yang sangat mewah, maka saat itu jika akan mengadakan rapat, kami harus membuat undangan dan mengedarkan dengan sepeda motor seluruh wilayah kabupaten. Dan untuk menjangakau seluruh PAC diperlukan waktu 2 hari, karena itu jika pengalaman mengedarkan undangan di masa tahun 1995 diterapkan saat ini, apa yang terhadi ? habiskan. Demikian juga peroasalan masyarakat, jika pola penyelesaiannya masih sama dengan kemarin, apa yang akan terjadi/ kita pasti sudah ditinggal oleh masyarakat yang mestinya kita pimpin. maka seorang pemimpin harus punya kreatifitas, dan bukan punya pengalaman, karena tantangan sudah sangat berbeda. kalau dulu massa bisa digerakan dengan pidato yang berapi-api, bagaimana dengan sekarang? tentu setiap masa punya cara penyelesaiannya.Untuk memenangkan situasi yang berubah sangat cepat ini, maka seorang pemimpin harus terus bergerak mengatasi persoalan tentang teori? Teori akan tumbuh saat praktek dilaksanakan? Seperti alir mengalir, tidak pernah membayangkan dirinya akan menghadapi jalan yang selalu lempang, tetapi saat air mengalir tersebut ternyata batu sandungan dan hambat datang silih berganti, tetapi apa yang terjadi? sang air akan cepat menyesuaikan dengan keadaan untuk mengatasi masalah. Jika jalan terlalu terjal untuk dilewati maka air akan mencari celah di samping kanan atau kiri agar visi nya tercapai.
     Umat Islam jika mau menang ya jangan hanya meratasi masa lalu, jiaka  pengalaman yang dijadikan guru yang terbaik, maka dia akan mengatakan bahwa sulit berhasil sudahlah biasanya juga begitu, sulit orang ini ini, katanya. Maka Jika umat Islam ingin menang ya harus berubah, pengalaman selama  puluhan dasa warsa jelas umat islam tidak pernah mengambil peran strategis dalam pelaksanaan pemerintahan, dan pada kondisi demikian, peran umat Islam selalu dikebiri, dipecuundangi, hak-hak politknya di habis.  Yang menyakitkan betapun undang- undang mengatur bahwa guru agama harus sesuai azgama muridnya, sampai sekarang ternyata tidak  kesampaian. Banyak murid yang beragama Islam masih dipaksa belajar agama non Islam dalam bidang agama. apakah ini tidak pelanggaran hak azazi? Meskipun potensi zakat, infaq sangat besar namun kenyataanya angka kemiskinan masih sangat tinggi, mereka yang miskin itu kebanyakan adalah umat Islam. Mereka menempati rumah-rumah kumuh yang tidak layak huni, kurang gizi dan pendidikan sangat rendah.
     Sekarang umat Islam sangat lemah, kalau pengalaman yang dijadikan guru maka yang terjadi adalah keputusasaan, karena selama puluhan dasa warsa kenyataannya ya hanya demikian. Karena itu mengapa tidak membangun kebersamaan sebagaimana di perintahkan Alloh SWT. Atas kehendak Alloh Kakbah telah dijadikan sebagai lambang persatuan umat Islam diseluruh dunia, sedangkan di Indonesia kakbah sudah ditetapkan sebagai lambang persatuan umat Islam juga mengapa umat Islam masih suka bercerai berai dalam wadah partai yang tidak menempatkan Islam sebagai landasan berfikir.? inilah kekalahan kita. Maka melalui mimbar ini mari kita hilangan pengalaman sebgai guru, sedangkan gantinya mari mempraktekan persatuan, musyawarah, memilih pemimpin di antara kita agar mampu mewakili umat Islam. semoga tulisan ini menggugah kita. amin

Wednesday 21 December 2011

Pelaksanaan Haji sebaiknya diswatakan atau tetap dikelola negara?

 

Assalamu alaikum, Pengunjung pppwonogiri.blogspot.com yang saya hormati, kita layak bersyukur bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 1432 H kemarin sudah diakui banyak pihak mengalami perbaikan dibanding pelaksanaan tahun sebelumnya. Namun demikian banyak pihak di negeri ini yang ingin agar pelaksana ibadah haji diswastanisasi atau dilaksanakan oleh pihak swasta, bukan dilaksanakan oleh negara sebagaimana dilaksanakan selama ini. Sesungguhnya penunjukan pelaksana ibadah haji oleh Pemerintah sebagaimana dialksanakan selama ini telah di dasarkan atas perintah undang-undang, oleh karena itu para pihak yang merasa tidak puas terhadap pelaksanaan ibadah haji terus mendesak agar DPR segera merivisi UU tentang Haji tersebut. Salah satu pihak yang ingin perubahan Undang-undang tentang Haji tersebut adalah PKS. Menurut pandangan PKS, salah satu kelemahan UU tentang haji tersebut adalah lamanya waktu pelaksanaan. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pelaksanaan ibadah haji dari Indonesia memang cukup lama, dari syariat yang ditetapkan. sedangkan lamanya berada di Kota Mekah dan madinah tersebut karena jamaah harus melaksanakan sholat arba'in, akibatnya harus menambah beban biaya hotel, dan akomodasi serta kunsumsi di negara Arab tersebut. perubahan lamanya waktu bermukim di Arab saudi dalam pelaksanaan ibadah haji bagi kita tentu tidak masalah asal sesuai dengan syariat Islam. Tetapi perubahan undang-undang yang diusulkan oleh PKS tersebut rawan diboncengi oleh kepentingan lain, mengingat mayoritas di DPRRI saat ini masih dikuasai oleh partai-partai non Islam, bagaimana kalau niat baik perbaikan undang-undang tersebut malah merugikan umat Islam? Kita tentu sangat mendukung perubahan yang lebih baik, tetapi karena ini menyangkut masalah agama sedangkan tentu harus diatur oleh ahli di bidangnya. PPP merasa berkepentingan untuk menjaga undang - undang yang menjadi dasar pelaksanaan haji tersebut, karena itu diperlukan sikap hati-hati. Salah satu yang dicuragai sebagai pembonceng tersebut adalah para pihak yang ingin pelaksanaan ibadah haji diselenggarakan oleh swata bukan oleh pemerintah seperti selama ini. Tetapi yang perlu dipertanyaan, apakah jika dilaksanakan oleh pihak swasta pelaksanaan ibadah haji tersebut pasti lebih baik? selama ini disamping Pemerintah sesungguhnya sudah ada pihak swasta yang memberangkatkan jamaah haji, yang kita kenal jemaah haji non kuota, tetapi yang kita lihat di TV dan kita baca di media cetak banyak kasus gagal berangkat.Kalau sudah begini siapa yang layak dipersalahkan? Kita menunggu bangkitnya umat Islam Indonesia secara politik agar kita bisa mengatur urusan dunia sesuai yang disyariatkan. Berikut ini, kami dwon load kan pendapat Kyai Haji Hasyim Muzadi, senior kita sebagaimana di muat di harian Republika sebagai berikut:

 

Hasyim Muzadi: Swastanisasi Haji Hanya Soal Rebutan Rezeki

Selasa, 06 Desember 2011 20:08 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wacana swastanisasi haji yang semakin mengemuka kembali direspon mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi. Menurutnya, dorongan swastanisasi haji tak lepas dari adanya pihak-pihak yang ingin mengais rezeki dari haji.

"Memang ada yang ingin ikut mengais rezeki dari haji . Mereka akan terus menyerang haji sampai ada swastanisasi haji dan mereka ikut ngatur," kata Hasyim Muzadi dalam keterangannya kepada Republika di Jakarta, Selasa (6/12).

Pengasuh pondok pesantren Al Hikam Malang dan Depok ini mengatakan, diserahkannya persoalan haji kepada pihak swasta tidak akan membuat pelaksaan haji membaik. "Padahal jika haji diswastanisasi akan semrawut, kacau balau seperti zaman PT Arofat dan Ya Mualim," kata kiai yang pernah dua kali menjadi naib amirul haj.

Dikatakannya, swastanisasi haji akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Kondisi itu akan memaksa masuknya investor, termasuk dari luar negeri. "Kalau dihitung swastanisasi haji membutuhkan modal sangat besar yang mungkin perlu investor luar negeri . Bagaimana kalau yang invest Yahudi?, " jelasnya.

Terkait itu, Hasyim mengingatkan, ibadah haji bukan travel atau pariwisata yang bisa dikelola oleh sembarang orang. "Perlu diingat haji adalah ibadah Islam, diselenggarakan dalam manasik syariat, tidak sekedar travel atau pariwisata," paparnya.

Karena itu, menurutnya yang terpenting sekarang adalah bagaimana membantu Kementerian Agama agar optimal menyelanggarakan haji. "Bukan hanya sarananya tapi mutlak meningkatkan kualitas ibadahnya, karena di situ ada kemabrurun bahkan karakterisasi bangsa," tuturnya.

Sekarang ini, katanya, masalah yang diributkan terbatas masalah pondokan, transportasi, makanan, karena ada unsur bisnis di situ. "Jadi, aslinya pertentangan itu rebut rezeki atau Islamophobia. Bukan sesungguhnya kepentingan haji," bebernya.

Pada bagian lain, Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini mengungkapkan, selain diserang soal pelaksaan haji, Kemenag juga dihadapkan pada kelompok yang ingin Kemenag dihapus.

"Ada kelompok yang menghendaki dihapusnya Kementerian Agama. Kritikan ini berbau Islamophobia dengan mengatakan bahwa di negara Pancasila tidak perlu ada departemen yang mengurus agama Islam. Kompilasi hukum Islampun ditentang termasuk oleh tokoh Islam sendiri yang beraliran liberal," katanya menegaskan.

Tuesday 20 December 2011

Rekruitmen Calon Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri

(Dibutuhkan 100 Orang Calon Anggota DPRD untuk mengisi 50  Kursi di DPRD Wonogiri, memelalui seleksi tahun 2014, seleksi pertama berdasarkan musyawarah antar takmir masjid di wonogiri pada bulan Januari 2011 )


Oleh Anding Sukiman, S.Pd (Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri)



        Pemilihan umum untuk memilih anggota DPRD Kabupatan, DPRD Proponsi dan DPRRI memang baru akan dilaksanakan pada medio bulan April 2014 atau jika di hitung dari sekarang masih 2 tahun 4 bulan lagi. Masih cukup lama, tetapi Rancangan Undang- Undang Pemilu yang sekarang sedang di bahas di DPR, mengatur bahwa masa kampanye tidak lagi 9 bulan sebagaimana dilaksanakan pada Pemilu Legeslatif pada tahun 2009 kemarin, melainkan selama 24 bulan ( 2 tahun).
     Jika tidak terbangun kesadaran politik rakyat,  masa kambapnye selama 2 tahun tentu memerlukan energi, baik pikiran, tenaga maupun dana.  sebagai gambaran besarnya anggaran yang dikeluarkan bagi seorang calon anggota DPRD tingkat kabupaten bisa sampai dengan beratus-ratus juta bahkan milyaran rupiah, demikian juga untuk calon Anggota DPRD Propinsi maupun DPR Pusat. Seorang calon anggota DPRD di Kabupaten wonogiri yang berhasil lolos dalam Pemilu 2009 kemarin dikabarkan menghabiskan anggaran sebesar Rp.1,2 milyart rupiah. Yang menjadi masalah adalah, setelah mereka duduk sebagai anggota DPRD/ DPR apa yang telah diperbuat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya? Kenyataan menunjukan bahwa rakyat  Indonesia masih miskin, anggka penggangguran masih sangat banyak, tiap hari berita-berita di surat khabar, berita di TV dapat kita lihat, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, tawuran antar warga, antar pelajar menjadi berita yang tiada henti. sementara akibat deraan kemiskinan angakatan kerja harus mengais di negeri orang, menjadi pekerja kasar seperti pembantu, tukang kebun, tukang batu dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya tidak menjadi masalah yang penting bisa bekerja, dari pada menjadi pengangguran di negeri sendiri. Menjadi buruh migran bukan berarti sepi dari masalah, karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki para buruh migran tersebut akhirnya banyak yang diperdaya menjadi kurir narkoba, diperkosa majikan, dan perlakuan-perlakuan buruk lainnya, dan akhirnya tidak sedikit yang dhikum pancung, di hukum gantung, disiksa dan lain- lain. Mengapa begini? bukankah negeri kita ini negeri yang subur, loh jinawi, subur kang tinandur. Bahkan  tongkat kayu dilempar menjadi tanaman, lautan yang luas ibarat kolam susu yang menjadi sumber protein, tetapi nelayannya  hidup serba kekuarangan. Ini seperti negara yang kena pagebluk mayang koro. Kena balak. tetapi apa penyebabnya?

Besar tetapi bagai buih di lautan

     Sebenarnya saya malu menuliskan di sini, tetapi demi kepentingan penyadaran maka perlu juga sy tuliskan penyebab kekacauan yang melanda rakyat Indonesia umumnya, dan wonogiri pada khususnya. Hal yang ingin saya ungkapan dalam kesempatan ini adalah betapa tidak konsistennya umat islam yang mayoritas di kabupaten Wonogiri.  Jumlah umat Islam di Wonogiri 1.080.000 jiwa dari 1.200.000 jiwa, jika umat Islam  Wonogiri sadar, maka kekuatan mereka akan mampu membawa arah perjuangan seperti yang di harapkan para pendahulu kita, tetapi sayang, kekuatan besar umat Islam Wonogiri bagaikan buih di tengah lautan yang sangat mudah hancur akibat air pasang , apalagi kena deburan ombak, kekokohkan jiwa umat islam Wonogiri bagaikan kapas diterpa angin. Besar tetapi mudah terbawa angin. Benar kata Rosululloh, kemiskinan mendekati kekafiran. Kebanyakan umat Islam Wonogiri masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan, mereka menempati rumah-rumah yang tidak layak huni, pendidikan yang rendah, karena sumber penghasilan yang tidak menentu.  Anak-anak mereka banyak yang tidak tamat sekolah menengah pertama, kalaupun tamat  SMP akhirnya tidak melanjutkan sekolah menengah atas. Kehidupan yang serba terbatas ini, akhirnya berdampak kurang mengenakan setelah mereka menikah, tidak sedikit di antara mereka yang menikah di usia sangat muda dan kemudian bercerai karena masalah ekonomi. Pengadilan agama kabubupaten Wonogiri selama kurun waktu bulan Januari - Agustus 2011 mengabulkan gugat cerai sebanyak 890 pasangan suami istri yang rata-rata usia mereka masih sangat muda dengan anak-anak yang masih membutuh kasih sayang dari orang tua mereka. Anak-anak dari pasangan muda yang bercerai ini kelak akan menghadapi trauma kehidupan yang berdampak kurang baik jika tidak segera mendapatkan perhatian dari para pihak pengambil keputusan. Mereka yang dimaksut para pengambil keputusan tersebut salah satu diantaranya adalah para wakil rakyat yang mereka pilih pada saat Pemilu Legeslatif, dan  Bupati yang mereka pilih saat pilkada. Akan tetapi apakah setelah para anggota DPRD yang mereka pilih memperhatikan rakyatnya ? Belum !

Sesuai Prasangka umat
Para anggota DPRD yang tidak pernah menyapa rakyat pemilihnya sesungguhnya tidak sepenuhnya bisa di salahkan. Mengapa? sejak saat kampanye, rakyat memilih bukan karena program yang ditawarkan oleh partai politik melalui para caleg yang terjun di tengah - tengah masyarakat. Rakyat memilih karena besar kecilnya yang diberikan para caleg kepada sekelompok masyarakat yang di datangi. Saya sering konfirmasi kepada masyarakat, seandainya ada tiga caleg dari 3 partai, melakukan kampanye di RT anda? siapakah yang anda bilih ? jawabnya  yang memberikan sumbangan pembangunan yang lebih besar. Mengapa ? mereka beranggapan (berprasangka) kalau tidak dimintai sekarang kapan lagi? toh setelah jadi belum tentu ingat dengan rakyat pemilihnya. Prasangka rakyat ini menjadi kenyataan, setelah dilantik para wakil rakyat bukan mencari cara mensejahterakan rakyat tetapi bagimana mencari cara mengembalikan biaya kampanye yang dikeluarkan saat kampanye. Jadi jangan salahkan para wakil rakyat yang seolah-olah melupkan pemilihnya, karena kondisi tersebut yang dikehendaki rakyat dengan berprasangka tadi. Alloh SWT juga akan mengabulkan setiap prasangka umatNya. Jika umat berprasangka bahwa para pemimpin yang dipilihnya bakal melupakan setelah dilantik maka kabul apa yang telah ditanamkan dalam hatinya tersebut. Lalu bagaimana? apakah kondisi demikian masih akan diulangi pada Pemilu Legeslatif tahun 2014 yang akan datang ?
Satukan potensi raih kejayaan umat
     Didepan sudah saya ungkapkan bahwa jumlah umat islam Wonogiri mencapai 1.080.000 jiwa dari 1.200.000 jiwa. Jumlah tersebut kekuatan yang sangat besar mereka sadar untuk bersatu demi kejayaan umat dan kesejahteraan bersama. Umat Islam yang mencapai 1.000.000 jiwa lebih tersebut serin g mengadakan pertemuan di masjid dan mushola  sebanyak 3.000 unit yang menyebar di 294 desa/ keluarahan. para pengelola masjid dan mushola adalah tokoh-tokoh umat yang mempunyai kesadaran beragama lebih tinggi di banding dengan masyarakat pada umumnya. Para Takmir masjid yang menjadi pemimpin umat Islam di kawasannya harus bangkit dan membangun kesadaran berjamaah sebagaimana diperintahkan Alloh SWT , mereka harus membangun kasih - sayang diantara umat Islam yang diawali dari takmir masjid yang tersebar di seluruh kabupaten Wonogiri, setelah kasih sayang di antara mereka terbangun harus berikap tegas terhadap perilaku menyimpang (asida'u 'ala kufar wa rohama'u bainahum ) setelah terbangun ukhuwah  langkah selanjutnya harus menyepakati siapa yang layak akan mewakili umat islam untuk duduk di DPRD/DPR. harus di awali tiap kecamatan memilih 3 orang yang dianggap layak dan wajib dipilih agar satu di antara benar-benar terpilih pada saat Pemilu, syukur-syukur dua diantara mereka, jika impian ini terwujud maka DPRD  wonogiri akan diisi wajah-wajah yang benar-benar bertaqwa dan senantiasa menuntun umatnya dalam bersujud kepada  Alloh SWT. Para anggota DPRD yang terpilih karena seleksi takmir diyakini tidak akan mengkhianati amanat umat. Mereka akan membuat keputusan yang adil dan didasarkan atas nilai-nilai Islam yang diyakini kebenarannya.
     DPC.PPP Kabupaten Wonogiri sebagai satu-satunya Partai yang berazaskan Islam memberikan peluang seluas-luasnya untuk mewujudkan gagasan di atas. Kami menunggu peran para kyai, para ulama, para takmir masjid, para guru ngaji untuk bersama-sama mewujudkan mimpi indah di Wonogiri dan di Indonesia. DPC.PPP Kabupaten Wonogiri menunggu tanggapan, usul - saran dan pendapat serta usulan para tokoh yang diusulkan untuk menjadi anggota DPRD maupun DPR/DPRD Propinsi jawa tengah. Kontak person bagi yang ingin menjadi caleg dapat kontak langsung   (1) Murwan Suhudi, SH - 081.329.346.768, (2) Immawati Uswatun Chasnah, SH.M.Kn -  0821.363.70755  (3) Hisyam - 0858.793.12787 (4) Anding Sukiman, S.Pd - 081.393.523887. Kami membuka lowangan  caleg sampai dengan tanggal 30 Desember, semoga Alloh SWT meridloi perjuangan kita. Amiin ( AS )
    

Wednesday 14 December 2011


Pendataan Guru Ngaji di Wonogiri

 Assalamu alaikum Warohmatullohi wabarrokatuh
Pembaca pppwonogiri.blogspot.com yang kami hormati, peran guru ngaji di Kabupaten Wonogiri sangat penting , karena ditangan para ustad /usatadah anak-anak dan masyarakat Wonogiri makin memahami arti pentingnya agama bagi kehidupan. Usatad / ustadhah adalah benteng terakhir yang mampu membendung budaya negatif yang ikut terbawa arus globalisasi, dan teknologi infomasi. Teknologi Komunikasi dan Informasi adalah kemajuan zaman yang membawa berbagai macam kemudahan, tetapi ada pemboceng gelap yang ikut terbawa dan bisa berdampak negatif bagi masyarakat. Ditengah derasnya arus budaya negatif yang terbawa arus teknologi ini maka Guru ngaji bagaikan lilin ditengah gelepan malam, dia menerangi alam sekelilingnya. Tetapi sifat lilin, yang hanya mampu menerangi alam sekitarnya ini lama-lama akan mleleh dan batangnya habis, ; Guru ngaji, sosok penerang di tengah gelapan pengetahuan bisa menjadi seperti lilin, karena tugasnya yang terus menerangi umatnya, terkadang melupakan masa depannya. Guru ngaji sesungguhnya mempunyai peran yang sama dengan guru - guru pada umumnya, artinya sama-sama menerangan ilmu dan tuntunan hidup. bedanya kalau guru ngaji bekerja ikhlas lila hita'ala, sedangkan guru pada umumnya menerangi para siswanya mendapatkan bayaran. Keikhlasan bekerja dari guru ngaji harus diharagai, tetapi para pihak yang menerima dakwahnya harus mengambil peran yang ditinggalkan guru ngaji tersebut. Peran yang ditinggalkan oleh guru ngaji tersebut adalah peran untuk mencari rezeki yang halal. Guru ngaji adalah manusia biasa pula, yang membutuhkan, sandang,  pangan dan papan. Karena itu jika sang guru ngaji (ustad/Ustadah) setiap hari berkutat di medan dakwah bagaimana dengan sandang, pangan dan papannya?  Disisi lain, masyarakat yang dibimbingnya secara umum juga belum tumbuh kesadaran terhadap pentingnya pendidikan agama di masyarakat.
     Karena itu, Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC.PPP) kabupaten Wonogiri sebagai partai politik yang bervisi Islam merasa perlu memainkan peran untuk mendesak, meminta kepada Pemerintah Kabupaten dan juga para pihak yang berkompeten untuk memikirkan, meringankan dan mengambil langkah-langkah yang dianggap strategis sehingga peran guru ngaji (ustad/ustadhah) dalam membina dan membimbing warga masyarakat dapat tercapai. 
     Peran politik yang akan dilakukan DPC.PPP Kabupaten Wonogiri adalah melakukan loby politik agar Pemerintah Kabupaten Wonogiri berkenan menganggarkan insentif guru ngaji pada APBD  setiap tahun.  Upaya PPP Wonogiri untuk menganggarkan insentif guru ngaji di APBD tersebut bukan perakara gampang, karena PPP masih merupakan partai kecil di Wonogiri. Lain halnya kalau PPP yang merupakan satu-satunya partai politik yang berazaskan islam ini mendapat dukungan rakyat Wonogiri dan meraih kemenangan pada Pemilu 2014 mendatang.
      Menyadari posisi yang sangat lemah tersebut, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri yang diwakili Ketua DPC.PPP Anding Sukiman, S.Pd dan Sekretaris Murwan Suhudi, SH padahari Rabu, 14 Desember kamrin telah melakukan pembicaran penting dengan pihak terkait di Wonogiri. Pembicaraan penting tersebut, menghasilkan kesepakatan bahwa guna meringankan beban berat para Guru Ngaji (Ustad/ Ustadzah) akan diupayakan dari pos lain yang tidak bersumber dari APBD. Pos lain yang dimaksud bisa bersumber dari para donatur, Infaq, sodhaqoh, dan zakat yang akan di kelola secara profesional.
      Setelah ada kesamaan pendapat pihak terkait, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri akan berupaya membangun komunikasi instensif dengan Guru Ngaji, Para takmir, Ponpes, Pemerintah desa, perangkat Desa dan pihak-pihak lain yang sejalan dengan program ini. "Kedepan akan kita adakan halaqoh ulama, guna membangun kesadaran berinfaq di wonogiri" kata Ustadz Hisyam, Wakil Bendara yang juga Kepala MTs. Al-Ma'arif  Tirtomoyo ini. Sedangkan, Murwan Suhudi, SH, Sekretaris DPC.PPP yang juga Koordinator Penanggulangan Kemiskinan kabupaten Wonogiri usul agar segera di adakan pendataan Guru Ngaji se kabupaten Wonogiri.Pendataan Guru Ngaji tersebut dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah guru ngaji yang ada di wonogiri dan seberapa besar dana  yang dibutuhkan, meskipun dalam jumlah intensif yang sangat minimla. Kemudian, Immawati Uswatuhn Chasanah, SH.Mkn, bendahara yang sekaligus seorang Notaris di Wonogiri ini mengusukan agar pendataan terhadap guru ngaji dilakukan sejak sekarang dan data pribadi paling lambat harus masuk ke DPC.PPP Kabupaten Wonogiri paling lambat tanggal 5 Januari 2012.
     Guna menampung berbagai usual dan saran, maka melalui blogspot ini DPC.PPP memposting biodata seperti di bawah ini, mohon bantuan semua pihak untuk isi dan dikirim ke DPC. PPP Kabupaten Wonogiri melalui Immawati uswatuh Chasanah, SH. MKn  nomor HP : 0821.363.70755, Murwan Suhudi, SH  081.329.346768, Ustadz Hisyam  085879312787 dan Anding Sukiman, S.Pd 081.393.523.887.  Kami tunggu sampai tanggal 5 Januari 2012, Tks wassalamu alaikum wr.wb 



Biodata Guru Ngaji



1.      Nama                                 :………………..
2.      Tempat Tanggal lahir           :……………….
3.      Agama                               : Islam
4.      Status                                 : Menikah / Belum Menikah *)
5.      Nama Istri / Sumai *         :………………………………
6.      Jumlah anak                        :……………………
7.      Pekerjaan                           :……………….
8.      Alamat                               : Dusun………………….. Rt…. Rw……
  Desa /Kelurahan……………………….
  Kecamatan…………………………..
9.      Nomor HP                         :…………….........
10.  Riwayat  Pendidikan        :
1)      SD /MI …………………….   Tamat  Tahun……….
2)      SMP / MTS…………………. Tamat tahun……….
3)      SMA / MA………………….. Tamat tahun
4)      Perguruan tinggi………………
5)      Lain-lain………………………….
11.  Tempat Tugas : TPQ /Madin / Pontren…………….…*)
Alamat  TPQ /Madin/Pontren…………………………*)
Dusun……………………………..
Desa ……………………………..
Kecamatan……………………….          
12.  Jumlah  santri:
Umur 5 -12 tahun :………………….orang (kurang lebih)
Umur 13- 17 tahun :…………………orang (kurang lebih)
Dewasa                  :…………………..orang (kurang lebih)
13.  Kegiatan pengajian :
Kelompok umur 5-12 tahun tiap hari………………. Waktu/jam…………..
Kelompok umur 13- 17 tahun tiap hari……………..   waktu ? jam……….
Dewasa  tiap hari…………………………………….waktu /jam…………

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya , tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurangi, dan kami siap ditunutu dimuka hokum jika membuat keterangan tidak benar.

Wssalamu alaikum. Wr .wb.
Yang membuat biodata




…………………………
Mengetahui
Ketua Takmir Masjid                            Mengetahui Kepala desa……………….
                                                            Kecamatan…………………………….

stempel

………………………                        ……………………………….
*) coret yang tidak perlu

Monday 12 December 2011

Seharusnya bukan bantuan Semen tetapi DAKD


    Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2012 akan menganggarkan bantuan  semen untuk infrakstruktur Pedesaan. Anggaran tersebut direncanakan sebesar  Rp.4,5 Milyart.  Jika direalisasikan maka tiap desa/ kalurahan sekitar 300 zak atau senilai Rp.15.000.000,-.  Tetapi bukan berarti langsung mendapatkan anggaran, karena sesuai ketentuan setiap program harus ada proposal (perencanaan) . Tanpa proposal yang diajukan oleh Pemerintah Desa atau kelompok masyarakat maka tidak akan mendapatkan bantuan semen untuk infrastruktur tersebut.
    Tentang pembangunan infrastruktur pedesaan, PPP Kabupaten Wonogiri telah membuat komitmen politik bersama Bupati H.Danar rahmanto, saat masih menjadi Calon Bupati, Mas  Danar Rahmanto menandatangani kontrak Politik dengan Koalisi Wonogiri bangkit (KWB). Perlu diketahui bahwa KWB  adalah koalisi partai politik yang terdiri dari PPP, PAN dan Gerindra, ada beberapa poin penting yang perlu diketahui oleh masyarakat, antara lain :
  1. Bahwa Pemerintah Kabupaten Perlu memberikan biaya operasional tempat Ibadah yang bersumber dari APBD setiap tahun. (tentu saja masalah ini harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku, dan Pemkab mulai menganggarkan dana sebesar Rp.1 Milyart pada tahun 2012)
  2. Dalam upaya menggerakan ekonomi pedesaan, perlu ada anggaran untuk Koperasi RT, disamping itu perlu ada koperasi sekunder yang mampu mensuplai kebutuhan saprodi dan penanganan pasca panen. (untuk Koperasi RT sudah direncanakan di anggar Rp.1.000.000,-) tetapi untuk Koperasi sekunder masih perlu dibangun kesadaran masyarakat agar semua program berjalan dengan baik
  3. Dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan seluruh wilayah kabupaten Wonogiri maka perlu anggaran untuk pembangunan infrastruktur pedesaan.
      Kita warga masyarakat Wonogiri layak bersyukur karena Bupati Wonogiri Bapak H. Danar rahmanto telah melaksanakan komitmen untuk kesejahteraan rakyat. Bentuk lain dari kemitmen yang telah dilaksanakan oleh Bupati adalah dialksanakannya prinsip kemudahan bagi masuknya  investor di Wonogiri, terbukti  satu tahun kepemimpinan Bupati Danar rahmanto telah ada 2 Investor besar yang mulai membangun pabrik di Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo yang akan menyerap sekitar 300 Karyawan dan di desa Nambangan Kecamatan selogiri yang akan menyerap sekitar 3000 karyawan.
     Tentang bantuan pembangunan infrastruktur pedesaan tersebut, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri berpendapat seharusnya diberikan melalui Pemerintah desa dengan ketentuan khusus. Selama ini bantuan keuangan kepada pemerintah desa diformat melalui DAD (Dana alokasi Desa) yang peruntukannya untuk operasional pemerintah desa. Sedangkan untuk bantuan infrastruktur pedesaan, PPP Kabupaten Wonogiri cenderung diberikan dalam bentuk dana dan diformat dalam DAKD (Dana Alokasi Khusus Desa) . DAKD tersebut pertuntukannya sesuai musyawarah masyarakat desa yang diwakili Badan Perwakilan Desa bersama Kepala desa. Sedangkan  petunjuk teknis pelaksannannya di atur dengan SK Bupati.
     Mengapa bantuan semen, DPC.PPP cenderung kurang sreg ? karena PPP berkaca pada pengalaman tahun- tahun yang lampau saat ada bantuan semen untuk pedesaan. Saat itu, bantuan semen yang diterima masyarakat/ panitia sebagian dibarter dengan  pasir dan split. Langkah panitia / masyarakat untuk membarter sebagaian bantuan semen  dengan pasir dan split tersebut dikarenakan beban swadaya yang dinilai cukup memberatkan. Karena itu agar semen dapat digunakan untuk membangun jalan, sebagian  semen tersebut di barter dengan split dan pasir di toko bahan bangunan atau di jual pada pihak lain dan diubelikan pasir atau split.  Kondisi yang demikian ini sesungguhnya sangat dimaklumi karena swadaya tenaga yang diberikan masyarakat sudah cukup besar. Di samping, langkah masyarakat yang melakukan barter semen dengan split dan pasir seperti di atas, bantuan semen dari pemerintah Kabupaten Wonogiri cenderung digunakan sebagai alat politik oleh sebagian oknum untuk menekan masyarakat agar masyarakat mau mengikuti langkah politik oknum yang memfasilitasi cairnya bantuan semen.

     DPC.PPP Kabupaten Wonogiri menyadarai sepenuhnya bahwa bantuan semen yang akan dianggarkan pada tahun 2012 tersebut karena bupati ingin menampung aspirasi dari pihak lain. Oleh karena itupada tahun Anggaran 2013 yang akan datang, DPC. PPP  akan memohon kepada Bupati agar bantuan infrastruktur pedesaan diberikan dalam bentuk bantuan keuangan agar dapat dibelanjakan di desa. Sedangkan format bantuan mestinya melalui Dana Alokasi Khusus desa (DAKD), Perjuangan ini untuk  meringankan beban rakyat agar beban swadaya tidak terlalu memberatkan, meskipun swadaya itu bagian dari pengabdian pada nusa dan bangsa. Tentu perjuangan PPP Wonogiri sangat berat karena PPP masih merupakan partai kecil. Kami mohon dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Wonogiri untuk mencapai cita-cita tersebut. Mhn dukungan  saudaraku. Agar ada komunikasi efektif tentang langkah perjuangan PPP kami mohon bantuan seluruh lapisan masyarakat untuk membantu beridirinya ranting dan anak ranting di seluruh desa se wilayah Kabupaten Wonogiri ( M)

    Friday 9 December 2011

    PENJELASAN TENTANG PROPOSAL SEMEN UNTUK INFRASTRUKTUR PEDESAAN


    Assalamu 'alaikum wr.wb.
    Kepada seluruh pengunjung pppwonogiri.blogspot.com yang kami hormati, kami berdoa semoga alloh SWT senantiasa meridloi perjuangan kita. Selanjutnya, karena banyaknya pertanyaan sebagian masyarakat Wonogiri yang menanyakan perihal program bantuan semen untuk infrastktur pedesaan, maka perlu kami jelaskan sebagai berikut :
    1. Proposal di tujukan kepada Bupati wonogiri dikirim paling lambat tanggal 19 Desember 2011
    2. Tembusan dikirim kepada Kepala DPU Kabupaten Wonogiri 
    3. RAB hendaknya dibuat sebaik mungkin berdasarkan standarty teknis yang dipersyaratkan
    4. dilampiri fakta integritas dengan matrei yang cukup
    Demikian kami sampaikan untuk menjadikan maklum semoga perjuangan kita berhasil sesuai yang kita inginkan bersama
    Wssalamu alaikum wrbw.

    Thursday 8 December 2011

    PPP KABUPATEN WONOGIRI YAKIN MENANG PADA PEMILU 2014
    (Maaf jangan tertawa tetapi perhatikan paparan berikut ini)

    Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Wonogiri di yakini akan memenangkan Pemilu Legeslatif yang Insya alloh akan dilaksanakan bulan April 2014, Mengapa ? Jawabnya sangat jelas, gampang dan gamblang. PPP Wonogiri bisa , menang Pemilu Legeslatif di Wonogiri karena sudah membiasakan diri berlatih untuk menang, pembiasaan itu dintandai oleh DPC.PPP Kabupaten Wonogiri yang progresif dan proaktif menengani perkara-perkara di masyarakat, dan masyarakat percaya bahwa DPC.PPP Wonogiri bisa mengatasi permasalahan keumatan itu. DPC.PPP Kabupaten Wonogiri juga telah biasa mengadakan diskusi dengan ekskutif Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk mencari alternatif dalam mensejahterakan masyarakat. Ada banyak hal yang telah didiskusikan dengan Pemkab Wonogiri baik dengan Bupati maupun dengan para ekskuiftnya, misalnya perlunya Pemkab Wonogiri memberikan kemudahan masuknya para investor yang akan menanamkan modalnya di wonogiri. Kemudahan bagi investor untuk membangun industri dan menanamkan modalnya di Wonogiri ini, di pandang oleh DPC.PPP sebagai upaya nuntuk mensejahterakan rakyat, karena dengan adanya industri akan menyerap tenaga kerja, sehingga para penganggur akan dapat pekerjaan kemudian berpenghasilan untuk mencukupi kebutuuhan hidupnya. Bahkan tidak hanya sesederhana itu, masuknya industri di wonogiri akan menimbulkan miltiplier effect (dampak berantai) sangat banyak, antara lain dibidang jasa boga, jasa property, jasa angkutan, disamping itu juga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah.
          Disamping mendiskusikan di sektor eknomi, DPC.PPP Kabupatan Wonogiri juga membiasakan diri untuk mendiskusikan permasalahan sosial dan kegamaan dengan para pengambil keputusan di wonogiri, antara lain perlunya Pemkab Wonogiri mengalokasikan anggaran untuk pembangunan disektor agama. Dan alhamdulillah pada tahun anggaran 2012 mendatang Bupati Wonogiri H. Danar rahmanto sepakat sektor agama akan mendapat tambahan alokasi  dana sebesar Rp.1.000.000.000 (1 milyart rupiah) . Meskipun  sangat kecil, namun dana Rp. 1 Milyart tersebut bagiakan oase ditengah padang pasir yang sangat gersang, tandus, dengan suhu udara yang sangat panas. Mengapa? karena  Wonogiri dibawah kepemimpinan bupati sebelumnya sektor agama kurang mendapatkan perhatian. Saat itu anggaran untuk sektor agama hanya sebesar Rp.430.000.000,- dalam satu tahun untuk 5 agama yang ada. Sektor agama dikalahkan untuk persembahan kepada Ny. Roro kidul dan jamasan pusaka  warisan leluhur yang berdaya magis.
         DPC.PPP Kabupaten Wonogiri merasa sangat prihatin tentang tingkat kesejahteraan rakyat Wonogiri satu dekade terakhir ini, karena tingkat kesejahteraan rakyat makin menurun. Kondisi itu ditandai dengan makin besarnya pertumbuhan janda muda di wonogiri. Berdasarkan cacatan di Kantor Pengadilan Agama  Wonogiri rata-rata tiap bulan berhasil diputus perkara perceraiuan 120 kasus. artinya tiap bulan di wonogiri terjadi pertumbuhan janda sebanyak 120 orang, mereka umumnya usia produktif yang mempunyai tanggungan anak, kasihan mereka. Disamping itu, kehidupan para pamong projo, khususnya perangkat desa juga sangat memprihatinkan. Belum lama ini,  DPC.PPP Kabupaten Wonogiri juga "disambati" Kadus Petir desa Petirsari Kecamatan Pracimantoro, karena anaknya yang masih kelas 3 SMP Negeri Praci menderita sakit usu buntu. Upaya berobat dilakukan di sebuah rumah sakit di Wonogiri menghabiskan dana sangat banyak bahkan sekarang masih mensisakan hutang di rumah sakit sebessar Rp.25 Juta belum terbayar dan si anak di rujuk ke rumah sakit dio solo, yang tentu akan menambah beban anggaran yang tidak sedikit. Begitu mendapat permohonan pertolongan semacam itu, DPC.PPP lalu menginformasikan ketiga instansi yaitu Kepala dinas Kesehatan., Kepala Dinas Sosial dan Kabag Kesra.  Hasilnya, ketiga instansi turun tangan untuk memberikan pertolongan.
         Dibidang lingkungan hidup dan pertanian,. peternakan, DPC.PPP Kabupaten Wonogiri  berupaya memperhatikan segala potensi daerah.Upaya itu dilakukan dengan mendiskusikan dengan Bupati dan dinas-dinas terkait, alhamdulillah PPP bisa menjembatani kepentingan masyarakat dengan para pengambil keputusan.
         Atas dasar hal-hal di atas, kiranya DPC.PPP Kabupaten Wonogiri makin yakin bahwa keberhasilanm itu' bukan karena otak yang super atau faktor kebetulan, keberuntungan tetapi lebih banyak ditentukan oleh besar tidaknya keyakinan  kita meraih kemenangan. PPP Wonogiri yakin menang, karena kemenangan itu telah diupayakan sejak lama, dengan kesungguhan dari para pengurusnya untuk meraih. Dengan kesungguhan itu, Alloh SWT  akan mewujudkan cita-cita umatnya. " Alloh SWT tidak akan mengubah nasib suatu kamu, kecuali kamu mengubah nasib kamu sendiri, coba lihat Firman Alloh pada QS Ro"du ayat 11 " kata Kartika Wulan tumanggal salah satu kader PPP Wonogiri, kepada Tim pppwonogiriblogspot.com belum lama ini. (Z)

    Membuka Musywil PPP

    Membuka Musywil PPP
    Ketua Umum PPP Surya darama ali saat membuka musywil PPP Jawa tengah

    Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

    Ahmad yani, SH, MH tokoh muda PPPyang vokal di senayan

    Kompak bersama Tim Pememangan Bupati

    Kompak bersama Tim Pememangan Bupati
    Tampak pada gambar Ketua PPP Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd pakai antribut PPP, bersama Yulinadoko Wakil Bupati , Danar Rahmanto (bupati Wonogiri) dan Imawati Usawatun Chasanah, SH.M.Kn (Bendahara PPP) saat menandatangani kontrak politik dengan cabub dan cawabub

    ini buktinya

    ini buktinya
    Ketua PPP Wonogiri yg juga sekretaris Tim Medalimas, menunjukan banrang bukti berupa baju batik yang disita oleh Tim Medali Mas saat Pemilu kada, tapi itu masa lalu yang penting sekarang maju bersama membangun wonogiri dan melupakan masa lalu, hehehehe

    Ketua Umum PPP

    Ketua Umum PPP
    Ketua Umum PPP Surya Darma Ali saat muktamar PPP di bandung

    statstik pengunjung

    SRIKANDI PPP

    SRIKANDI PPP
    PPP sebagai partai politik senantiasa memberi peluang kepada seluruh potensi bangsa termasuk para sikandi partai, tampak Marisa Haq dan Emila Countesa, dari kalangan arti yang masuk PPP

    Pemilu 2009

    Pemilu 2009
    Massa PPP saat mengikuti kampanye pada Pemilu Legeslatif 2009, dan siuap memenangkan pada Pemilu legeslatif 2014

    Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri

    Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri bersama istri
    Ketua DPC.PPP Kab. Wonogiri Anding Sukiman, S.Pd bersama Istri Dra. Dewi Purnamawati, siap memenangkan PPP Kabupaten Wonogiri Pada Pemilu 2014, berusaha membangun jaringan 3000 takmir masjid yang menyebar di seluruh kabupaten wonogiri

    Followers